"Selagi matahari masih terbit dan tenggelam, jangan pernah takut untuk memulai sebuah kehidupan, jangan takut terjatuh, jatuh untuk bangkit, jangan berhenti sebelum mencoba"—Tertanda RION KENZO
****
mobil hitam milik anak anak TNF leluasa menguasai jalanan yang mereka lewati, mobil mobil hitam itu melaju sangat kencang untuk menuju kerumah sakit. Sekitar ada 6 mobil yang mereka semua gunakan.
Jam menunjukkan pukul 10.43 PM, mesin mobil milik TNF memenuhi jalanan kota yang sepi, deruman demi deruman mobil berhasil mereka ciptakan.Selang beberapa saat akhirnya mereka semua sampai kerumah sakit, untung saja saat mereka sampai hujan baru turun.
Mereka semua berjalan menuju kamar dimana echi berada, saat mereka sampai bertapa terkejutnya mereka saat mereka melihat bahwa ruangan yang echi pakai adalah ruangan yang sama dengan zilla saat zilla dibawa untk ditangani oleh para anggota medis, entah seberapa hancur gadis itu harus dirawat dikamar tepat dimna orang yang dirinya cintai menghembuskan nafas terakhirnya, di satu sisi ada seseorang yang hatinya sangat terluka, pastinya—semua orang pasti terluka jika melihat orang yang mereka cintai ternyata masih mencintai seseorang yang telah pergi, ditambah orang yang pergi meninggalkannya karna tiada.
"Di satu sisi ada orang yang menunggumu di balik pintu yang belum kau buka, tapi disisi lain ada orang yang terluka dibalik pintu yang belum kau tutup"
Garin tau, lelaki ceria TNF itu tau bahwa hati krow saat ini pasti sedang terluka, garin tau bahwa krow sangat terpuruk akibat melihat wajah echi yang begitu sedih, dirinya juga tau bahwa krow tidak akan pernah menang melawan zilla, karna disini pemenang yang sesungguhnya adalah pria itu, mau krow berjuang sekeras apapun dirinya akan tetap kalah dengan sosok zilla yang sudah pergi lama meninggalkan echi.
Garin berjalan bersama dengan riji, kemudian kedua pria itu memegang kedua pundak krow yang mulai menurun, riji menyentuh pundak kanan krow sedangkan garin memegang pundak kiri krow.
"Jangan pesimis gitu, belum dicoba belum tau," semangat riji.
"Selagi echi masih suka zilla belum yang lainnya lo masih bisa milikin dia," senyum diwajah garin terbit untk memberikan semangat pada pria disampingnya itu.
"Apa gua bakal menang?," ragu krow dengan apa yang garin dengan riji katakan.
Gin berjalan mendekati krow dan diikuti oleh jaki, funin, gilbert, serta exu. kemudian mereka berlima berdiri di depan krow.
"Ingat selagi janur kuning belum melengkung siapapun halal untuk ditikung," kompak kelima pria didepan krow itu, tak lama mereka berlima pergi masuk kedalam ruangan echi meninggalkan krow, garin, riji, arhan, serta made diluar.
"Ye kebiasaan lu berlima," tegur riji.
"Udah lah krow kalo jodohnya echi itu lu ya bakal balik tuh cewek ke elu," ujar made. "Jangan takut, inget kata mami tadi 'gak ada yang salah jika kita mencintai seseorang, cuman kita gak boleh memaksakan orang itu untk suka juga sama kita'," ujar made lagi meniru kata kata caine saat mereka berada dirumah tadi.
"Udah yok jangan dipikirin, mending kita masuk kedalam, gak enak sama yang lain," ajak riji kemudian berjalan perlahan untk masuk kedalam ruangan echi.
"Gak enak sama yang lain apa kangen selia?," tabak arhan sekaligus menggoda riji, walau kelihatannya arhan hanya diam bukan berarti pria itu tidak pernah menggoda keluarganya yang lain, bahkan arhan saja berani menggoda caine, SEORANG CAINE LOH?? Arhan adalah satu satunya anak yang berani menggoda pria pendiam itu. Walau ujung ujungnya dia kena omel sama echi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TNF(kami butuh rumah)
Teen Fiction"KENAPA SEMUANYA JADI GINI TUHAN??"teriak seorang gadis berambut ungu dibawah atap atap rumah sakit kala itu "CHI UDH LU JANGAN GINI KITA JUGA GK MAU KEHILANGAN CHI"ujar selia untk membuat echi tenang "GW GK MAU KEHILANGAN LAGI,KLO KAYAK GINI RUMAH...