Lafarel Si Cengeng

275 9 0
                                    

DUKUNG AUTHOR DENGAN CARA FOLOW AKUN Ladys_Money

Kalo typo tanda in ya

***

"Siapa lo?" Renzo mendekati Afrel dengan menatapnya sangat serius.

Afrel tersadar dari lamunannya, ia menoleh dan menatap bingung Renzo. "Apanya?" ucapnya.

"Lo bukan Afrel adik gue kan, terus kemana adik gue yang asli itu?"

Afrel tidak mengerti magsud Renzo si kakaknya ini. Apa magsud dari 'Di mana adiknya yang asli' jelas ia adalah Afrel yang asli plus adik Renzo.

"Kalo aku bukan Afrel, terus aku siapa lagi?"

"Setan."

Afrel menutup matanya sambil menghela nafas, ia sudah duga pasti Renzo sedang mengajaknya bercanda saat ini. Ia kembali menatap Rezon. "Gak lucu tau kak." ucapnya.

"Gue serius, gak lagi bercanda." Ekspresi Renzo masih belum berubah, ia menatap Afrel dengan serius.

"Liat deh kaki aku, nginjek ke tanah gak? Nginjek kan, ya berati aku bukan setan. Aku manusia." Afrel masih meladeni candaan Renzo.

Dan juga jika itu Hantu pasti tidak akan menginjak tanah, karna Hantu itu melayang ke udara. Bukankah benar kata Afrel?

"Lo setan, bukan manusia."

'Apakah Renzo tidak mengajaknya bercanda, tapi malah mengajaknya ribut?' itu lah pikir Afrel sambil menatap Renzo sebal.

Masalahnya adalah setan mana yang menginjak tanah, seperti dirinya?! Jelas Afrel manusia. Ngotot sekali kakaknya ini, ingin mengajak ribut ya?

Ya, meski Afrel ribut dengan Renzo, pasti kakaknya ini yang menang. Karna tubuh Afrel kecil dibanding Renzo yang besar.

"Aku manusia, bukan setan." Afrel menatap sengit Renzo.

"Lo setan."

Afrel yang sedari tadi duduk pun berdiri dengan mendongak menatap Renzo kesal. "Setan mana yang nginjek tanah, hah?!" Pekik Afrel.

Oh ayo lah, saat ini Afrel pusing karna memikirkan sesuatu masalah, tapi Renzo kakaknya ini malah membuat moodnya tambah buruk.

Jelas ia manusia karna menginjak tanah, dan dari sudut mananya Afrel seperti setan.

"Lo yakin lo nginjek tanah?" Renzo terkekeh.

"Iyalah liat aja nih." Afrel menunduk melihat kedua kakinya sambil menunjuk kakinya yang menapak di lantai itu.

"Lo emang bener setan gak bisa nginjek tanah. Jadi lo itu setan."

Afrel tidak mengerti, ia menatap kembali Renzo. "Itu tau setan gak bisa nginjek tanah. Jadi aku manusia, karna aku kan nginjek tana---"

"Lo nginjek lantai, bukan tanah." Ucap Renzo memotong ucapan Afrel dengan senyum mengembang.

" .... " Afrel terdiam. Karna itu benar, memang ia menginjak lantai bukan tanah. Itu benar tapi tetap saja ... hah, sungguh Afrel tidak bisa berkata lagi.

Renzo tertawa melihat Afrel yang terdiam dengan ekspresi lucu. "Kenapa? Benerkan kata gue, lo setan." Ucapnya di sela-sela tawanya.

Lucu sekali melihat ekspresi adiknya. Hal itu sudah jadi hobi Renzo selalu mengerjai Afrel.

Afrel mengerutkan bibirnya merasa kesal diketawai Renzo 'apakah bercandaan tadi menurut Renzo itu lucu? Tidak! Sangat garing.'

Sampai mata Afrel berkaca-kaca akan menangis sangkin kesalnya dikerjai Renzo.

Boyslove Oneshoot [Dys]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang