Prolog

134 6 4
                                    

"Hufhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hufhh." Entah sudah berapa kali aku menghela napas. Hari ini cukup melelahkan, pekerjaan ku yang berantakan, uang ku yang hilang entah kemana, belum lagi cover novel ku sobek karena seseorang yang gila meminjam nya kemarin.

Aku sampai didepan sebuah bangunan sederhana, mendongkak keatas menatap langit malam yang begitu gelap tanpa ada nya bulan karena tertutup awan hitam. Langkah kaki ku terhenti saat sampai didepan pintu rumah yang terbuka lebar. Apakah Ayah keluar rumah dan lupa menutup pintu nya? Pikir ku positif.

Dengan rasa ragu, aku berjalan pelan mendekati pintu. Baru saja melangkah masuk kedalam, sebuah genangan yang terasa lengket disepatu ku membuat ku menunduk dan mendapati genangan darah yang hampir saja membuat ku muntah. Aku dengan cepat menutup mulut ku dan mundur beberapa langkah. Baru saja ingin berlari, sebuah suara tembakan disusul rasa sakit didada ku membuat ku jatuh.

Mata ku berair kala melihat bagaimana keadaan rumah yang dipenuhi darah serta jasad kedua orang tua ku. Aku menekan luka tembak didada ku, mengangkat tangan dan menatap nanar darah yang memenuhi telapak tangan nya. Adil kah jika aku dan keluargaku mati dengan cara seperti ini?

Aku bahkan belum memiliki kekasih, belum menyelesaikan semua bacaan novel ku. Mengapa aku haru mati muda? Haruskah aku berharap pada Tuhan untuk kehidupan kedua?

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Ku tarik lagi permintaan ku untuk kehidupan kedua! Kehidupan macam apa ini!? Tunangan pangeran? Jika ini semua mimpi, bukankah mimpi ku terlalu berlebihan? Tunangan apa? Aku bahkan tidak memiliki kekasih! Lalu, kenapa mereka menyebut ku sebagai tunangan pengganti!?

"Hei gadis gila, kemari dan pijat lah kaki ku." Laki-laki ini, ku patahkan saja kaki nya itu agar dia tidak bisa berjalan lagi.

"Aku bukan lah babu mu kodok gila!"

"Aku bukan lah babu mu kodok gila!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Substitute Fiancé for the PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang