3. After Marriage

706 118 32
                                    

"Dokter mau tidur sama aku?"

"Ya mau lah"

Cecil kini mengambil tas P3K yang tergeletak di samping ranjang. Ia lantas menaruhnya di tengah-tengah kasur. Gadis tersebut juga menaruh 2 guling di tengah kasur.

"Buat apa Cil?"

"Harus ada benteng di antara kita"

Sunghoon hanya diam. Saat Cecil tidur nanti, ia tentu ingin menyingkirkan benteng tersebut.

"Bentengnya jangan dirusak ya Dok?"

"Saya kalau tidur itu banyak geraknya. Bisa saja saya merusak benteng itu"

"Enggak boleh"

"Cepat tidur, saya mau ambil kompresmu"

"Oke"

Sunghoon kini ke dapur untuk mengambil timun di kulkas. Mengompres mata dengan timun dapat meredakan bengkak. Sunghoon langsung tersenyum karena ada banyak sticky notes yang menempel di kulkas. Ia kini mulai membacanya.

───────────────────────
Dokter enggak mempekerjakan maid? Terus siapa nanti yang membersihkan rumah sebesar ini? Dokter mau memperbudak aku? Aku enggak mau!  •̀ ᴖ •́
───────────────────────

───────────────────────
Kenapa Dokter pergi? Padahal aku mau minta maaf ᴖ̈
───────────────────────

───────────────────────
Jangan-jangan Dokter pergi dugem ya? Terus cari jablay?  •̀ ᴖ •́
───────────────────────

───────────────────────
Kalau Dokter berani sewa jablay, aku bakar rumah ini ˃ ᵕ ˂
───────────────────────

"Dasar bocah"

Sunghoon kini mengambil semua sticky notes dari Cecil. Ia ingin menyimpannya. Dirinya lantas kembali ke kamar.

"Maid rumah kita baru datang setelah cuti nikah kita selesai Cil"

"Kenapa?"

"Buat jaga privasi"

"Maksudnya?"

"Kan cuti nikah kita ini buat honeymoon. Jadi papahmu menyarankan buat mendatangkan maid setelah honeymoon kita selesai. Biar kita bisa honeymoon dengan bebas tanpa gangguan siapa pun"

Cecil sedikit takut karena Sunghoon menjelaskan soal honeymoon.

"Kenapa ekspresinya begitu?" Kekeh Sunghoon.

"Enggak apa-apa"

"Kita juga bakal pergi ke destinasi honeymoon, kamu mau ke mana? Dalam atau luar negeri?"

"Enggak mau"

"Harus mau, kalau enggak mau nanti keluarga saya curiga"

"Terserah"

Cecil kini mengambil potongan timun di tangan Sunghoon. Ia lantas memasangnya di mata.

"Aduh Cil kasurnya jadi sempit gara-gara tas P3K ini"

"Modus"

"Tas P3K-nya gede banget, jadi sempit kasurnya. Saya enggak bisa tidur"

"Kemarin Dokter bisa tidur di sofa tuh"

"Kan itu terpaksa"

"Kalau enggak mau ada benteng, sana tidur lagi di sofa"

"Selamat malam Cil"

PERFECT BLUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang