Bagian 5

409 47 6
                                    

Renjun terdiam dengan tatapan kosong memandang ke depan. Haechan yang di sampingnya memperhatikan teman sebangkunya ini seperti mayat hidup yang dipaksa sekolah.

Sejak pertemuan tidak sengaja di salah satu pernikahan rekan bisnis orang tua Haechan beberapa hari yang lalu, Renjun mendadak berubah jadi sosok pendiam.

“ Njun lu kenapa? Ada masalah? “ tanya Haechan.

Renjun masih terdiam. Dia bingung apa yang harus dilakukannya.

Ketika dia kabur dari acara pernikahan mantan kekasih Kyungsoo dan pulang, ketika dia akan bercerita kepada Yangyang yang baru sampai rumah, rekan cupidnya itu malah memperbaiki tasnya dan mengecek isi dalam tas itu.

Untung Renjun sudah mengembalikan buku itu keposisi semula. Ketika ditanya, Yangyang malah mengatakan khawatir buku pelajarannya ada yang tertinggal.

Buku pelajaran?

Bahkan Yangyang sudah melewati 3 tahun pindah sekolah dan ganti identitas dibantu Kyungsoo, tetapi sekarang dia khawatir karena buku pelajarannya tertinggal?

Mustahil teman Mustofa.

Sungguh alasan yang membuat Renjun mempertanyakan rasa percayanya kepada orang sekitarnya.

Kyungsoo yang ternyata jatuh cinta dengan manusia, Yangyang berbohong tidak peduli dengan sihir terlarang malah memiliki buku itu, bahkan loncengnya berkhianat berbunyi untuk sesuatu yang tidak mungkin disatukannya.

Lalu siapa lagi yang harus Renjun percaya saat ini?

“ Njun, kenapa sih lu? “ tegur Haechan yang sukses membuyarkan lamunan Renjun.

Renjun masih diam.

“ Kenapa sih lu, ada masalah? Ceritalah, barangkali gue bisa nambahin beban lu “ tawar Haechan.

Renjun menatap sinis dominan di sampingnya itu dan berbalik badan menahan kesal.

" Cie ngambekan, kenapa sini cerita sama gue " ucap Haechan.

“ Emang kita sedeket itu untuk saling berbagi cerita “ ketus Renjun.

“ Iya deketlah, ini kita udah duduk samping-sampingan, kurang deket apa. Emang lu mau pangku-pangkuan, sini gue pangku, badan kecil elu itu masih mampu gue gendong “

Renjun menarik nafas menahan diri mengabaikan dominan di sampingnya ini kembali. Dirinya sedang tidak punya tenaga melayani kejahilan temannya itu.

“ Njun cerita dong, gue sedih kalo lu kaya keterbelakangan mental gini “ ucap Haechan makin jadi.

“ Bisa gak sih kasih contoh yang lain!! “

“ Hehehe “ Haechan cengengesan.

“ Emang kalau gue minta tolong lu mau bantu? “ tanya Renjun.

“ Maulah, lu mau minta tolong apa, selagi mampu pasti gue kasih “ yakin Haechan.

“ Gue stress duduk disini, mau duduk di tempat awal aja “

" Sabar lama-lama nanti lu terbiasa "

" Lama-lama gue tenggelem kalo di samping lu! "

" Ntar gue kasih pelampung "

" HAECHAN!! "

" Rip telinga gue, yang lain deh selain pindah “

“ Ya udah kalo gak bisa bantu, emang elu gak bisa diharepin!!! “

“ Njun, gue perhatiin elu itu suka banget bantuin anak-anak buat jadian, kalau bantuin gue juga bisa gak? “

“ Lah kan elu pernah gue tawarin tapi elu nolak! “

CUPID || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang