14. Deal with The Devil

3 0 0
                                    

Vertin dan Sonetto berada di sebuah ruangan nyaman dibelakang Inn. Disana terdapat meja-meja dengan lampu hias diatasnya, botol-botol minuman berjajar rapih di lemari, wewangian bunga dan herbal yang disebar di lantai sudut ruangan. Ruangan yang sangat nyaman itu seolah menyambut mereka dengan hangat, memberikan nuansa nostalgia untuk kumpul keluarga. Tak lama, seorang pria berambut panjang dan bertopi Koboi menyambutnya. Jaketnya hitam bersetelan putih, tampang wajahnya agak kasar dengan bekas -bekas luka dan keriput.

"Selamat datang di Old West, Time Keeper."

"Kau...tahu siapa aku?"tanya Vertin yang waspada, "Sepertinya kita harus berbincang."

"Tentu saja, itulah kenapa kita membuat tempat ini. Silahkan duduk, nona Vertin."

Pria itu mempersilahkan Vertin duduk di depan meja yang ada di tengah.

Vertin duduk dihadapan pria itu, sementara Sonetto duduk di dekat jendela yang ada di kanan Vertin.

"Nyaman? Kau bisa...rasakan kesegaran di hidungmu?"tanya pria itu dengan santai, "Kau tahu, tempat ini bukan bagian dari Dunia ini."

"Iya...aku tahu."jawab Vertin, "Siapa kamu?"

"Victor Cavendish."jawab pria itu sambil meletakkan pistol revolver, "Orang biasa memanggilku Sang Iblis."

"Sang Iblis?"

"Kau lihat..." Cavendish menarik jaketnya, menunjukan beberapa kertas bertuliskan kontrak, "Aku menawarkan perjanjian, entah itu kontrak bisnis, jual beli, bahkan pelayanan."

"Apa kamu anggota Manus?"tanya Vertin.

Mendengar pertanyaan itu, Cavendish tertawa terbahak-bahak. Vertin dan Sonetto mulai merasa tak nyaman.

"Tidak, bukan. Dulunya..."kata Cavendish, "Bisa dibilang, aku memanfaatkan sumber daya mereka, anak buah dan senjata mereka. Jujur saja, antara aku dan kau, Manus Vindictae itu payah."

"Aku...setuju..."

"Aku bukan teroris."kata Cavendish dengan serius, "Saudaraku, si pianis, dia mungkin sudah tidak menganggapku. Jadi aku ambil alih kepemimpinan, aku dan pasukanku. Kami adalah Primo Vindictae."

"Aku heran, kenapa Primo?"

"Karena kami yang pertama...memberontak. Kami bukan Agen dari kehancuran, bukan, tapi sebaliknya. Aku yakin....Eleanor tahu semua itu."

"Eleanor sudah meninggal."kata Vertin.

"Karena dia sudah tahu, dan begitu juga Mayor."

Cavendish menaruh surat kontrak milik Mayor Findleburry, menunjukannya ke Vertin.

"Aku menawarkan ini, kepada Mayor. Si penggila perak dan kereta api, aku janjikan dengan perlindungan dan bantuan dari salah satu anggota terburuk kami. Kami mendapat keuntungan, dia untung besar, tapi..."

Cavendish menengok ke kiri dan kanan, mengecilkan suaranya.

"Kami melawan tirani, kami memberikan semua penguasa kejam kontrak, sementara di satu sisi kami juga membantu mereka yang dirugikan. Kami...menyerang dari dalam, kami membuat Arcanist dan manusia saling bersatu padu melawan tirani. Yang menentukan adalah keberhasilan, siapa yang akan menang. Sang Mayor korup atau Vigilante?"

"Berarti kamu adalah dalang, bermain dengan boneka untuk melihat Dunia hancur."kata Vertin dengan tegas, "Kamu menusuk klienmu dari belakang dan melihat peperangan dari jauh. Sementara kamu tetap aman di ruangan ini, menunggu sampai semuanya selesai."

"Itulah namanya pemberontakan dan Vigilantisme." Cavendish mengambil kembali surat kontrak itu,

"Apa arti Dunia jika Manusia dan Arcanist tidak melakukan itu di sepanjang sejarah? Abad ke 19 sudah didepan mata dan ada dua Perang Dunia yang menanti, dan ratusan lainnya yang tidak tercatat dalam sejarah. Jutaan manusia dan Arcanist akan menjadi korban, mati tanpa harga diri, apakah itu pemandangan yang kamu suka?"

Reverse 1999 : Vigilante of Wild West (Fanfiction) Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang