└⁠| 9 |⁠┐

131 20 0
                                    

Happy Reading...

Pov Keluarga Blaze...

Seminggu telah berlalu, langit terlihat cerah tanpa awan dan dan matahari bersinar terang. Membuat siapapun akan merasa senang karena hari ini bertepatan dengan akhir pekan. Yang di mana orang-orang akan memuaskan akhir pekan dengan bersenang-senang bersama Teman ataupun Keluarga.

Tapi, tidak untuk keluarga yang tinggal di sebuah rumah bertingkat dua dengan cat berwarna coklat muda itu. Keluarga tersebut sama sekali tidak merasakan kebahagiaan setelah 'Hari itu'. Hari yang membuat mereka merasakan kehilangan lagi. Hari yang seakan merenggut kesenangan dan kebahagiaan mereka. Hari yang membuat mereka semua berubah. Hari yang membuat mereka seakan mengalami mimpi buruk yang panjang.

"Ah... Lagi-lagi harus merasakan mimpi buruk yang sama" gumam Halilintar sambil menuruni tangga, Ia baru bangun dari tidur. Bagi Halilintar, hari-hari yang Ia lewati semenjak Blaze tidak ada kabar tentang keberadaan nya, hanyalah sebuah mimpi buruk. Hilang nya Blaze sama sekali tidak nyata menurut nya.

Mata ruby Halilintar menatap malas seisi rumah nya yang terlihat sepi. Ia mendengus pelan dan berjalan menuju dapur.

"Hali?" Gempa menatap Halilintar dengan bingung. Akhir-akhir ini Gempa menjadi sangat pendiam, mata emas yang biasa terpancar kelembutan dan ketegasan itu pudar, di gantikan tatapan putus asa dan kesedihan dari mata nya.

"Gue lapar, jadi gue membuat nya sendiri" Halilintar bangun dari tempat duduk nya, Ia sudah selesai makan dan segera pergi dari sana setelah meletakkan piring yang telah Halilintar cuci

"Aneh ya, masa di mimpi bisa lapar dan makan? Lucu banget" ucap Halilintar pelan sambil tertawa hambar. Namun bagi Gempa tawa itu terdengar seperti tangisan dari lubuk hati Halilintar yang tersembunyi.

Gempa hanya diam, membiarkan Halilintar pergi meninggalkan nya. Tanpa Gempa tegur ataupun sapa.

"Hhh... Lagi-lagi kelebihan" Gempa menatap datar jumlah piring yang di ambil nya. Semenjak kejadian itu Gempa masih sering menyiapkan makanan untuk 8 atau 7 orang. Ia baru sadar ketika Saudara-saudara nya sudah mengambil jatah masing-masing dan hanya menyisakan satu piring, itu karena dirinya masih menganggap Blaze ada

Gempa kembali meletakkan piring lebih itu di rak nya, mungkin Ia harus membiasakan untuk menghitung jumlah piring yang akan di ambil nya.
Gempa mulai membagikan makanan yang telah Ia masak dan menutup nya dengan tudung saji, jika saudara nya tidak makan pagi ini maka bisa di makan saat siang hari

Gempa mulai duduk di tempat yang biasa Ia duduki, dan mulai menyantap makanan di piring nya. Sendirian.

Taufan menatap kosong ke arah langit, Ia sedang berada di halaman belakang rumah nya.

"Gue benci banget sama suasana seperti ini" kata Taufan dalam hati, mata biru Sapphire nya masih menatap langit "kira-kira kita jailin siapa ya hari ini?" lanjut Taufan, Ia seakan bertanya dan menunggu jawaban nya. Namun pertanyaan itu tidak akan mendapat jawaban nya

"Kita ganggu Solar saja! Atau Ice! Ah!!! Atau kita prank Ayah saat pulang nanti!!"

Biasa nya Taufan akan mendengar jawaban dari 'patner' nya, tapi sekarang setiap Ia bertanya pasti tidak akan di jawab. Semenjak Hari itu, Taufan selalu berusaha membuat susana keluarga nya kembali hangat, Taufan terkadang selalu bertanya-tanya namun hanya di balas jawaban singkat ataupun gelengan dan anggukan. Di lain waktu, diri nya berusaha membuat keluarga nya tertawa tapi hanya ada senyuman canggung atau tatapan datar dari saudaranya

- KAMU?! -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang