└⁠| 38 |⁠┐

104 22 7
                                    

Happy Reading...

"Ice!" Panggil Taufan, menghampiri adik biru nya yang duduk sambil menelungkupkan kepala nya di sebelah Blaze

"Fan, diem... Ice lagi tidur" tegur Gempa, menaruh jari telunjuk nya di depan muka nya

"Sori... Gue nggak tau" Taufan memelankan suara nya, Ia kemudian melirik Ice yang terlihat tidak bergeming dan diam di tempat nya

"Emang mau ngapain?" Tanya Gempa

"Gue mau ajak dia jajan, tapi kayak nya nggak jadi deh" Taufan kemudian duduk di karpet bersama Gempa, sedangkan di atas sofa ada Halilintar yang sedang membaca novel, sedangkan Thorn dan Solar sedang belajar untuk persiapan ujian

"Lo nggak belajar juga Fan" sahut Halilintar, tanpa mengalihkan etensi nya dari novel

"Cih! Lo diem aja Li, meski gue nggak belajar, gue selalu dapet nilai pas-pasan kok!" Balas Taufan merasa jengkel

"Serah..." Halilintar malas meladeni dumelan kembaran nya itu, Ia hanya mengingat kan dan malas berdebat

Tok! tok! tok!

Tiba-tiba pintu ruang rawat itu di ketuk dari luar, tanda ada seseorang yang datang

"Buka sana Gem!" Pinta Taufan, Ia malas untuk berdiri dari duduk nya

Gempa memang hendak membuka pintu itu tanpa Taufan suruh, karena para saudara nya terlihat sedang sibuk dengan masing-masing kesibukan_kecuali Taufan, saudara nya yang satu itu sangat malas menerima tamu_maka mau tidak mau diri nya yang dengan setengah hati, membukakan pintu tersebut

"Ah..!! Err.. kamu siapa ya? Abang lupa, kalian semua mirip" seorang dengan tubuh tegap serta seragam itu tersenyum kikuk sembari menggaruk tengkuk nya

"Nama ku Gempa bang, bang Akas kesini sama siapa?" ucap Gempa, menyebut nama seorang yang beberapa hari lalu sempat bertemu dengan mereka

"Oh! Abang ke sini dengan Fang, tapi dia kata nya hendak menemui Kai" jawab Akas

Gempa mengangguk "kalo bang Akas hendak masuk, masuk aja bang. Tapi... Blaze masih belom sadar" ucap Gempa pelan, membuka pintu lebih lebar

Akas diam, Ia menatap tubuh yang masih terbaring itu, yang ternyata seorang saudara dari para anak kembar yang Ia jumpai waktu beberapa minggu lalu, dan dia juga adalah adik angkat dari Kaizo dan Fang

"Abang nggak lama kok kesini, oh iya saudara kalian yang bernama Taufan ada?" Akas memilih tetap di luar dan hendak menyampaikan hasil penyelidikan dari apa yang pernah Taufan suruh

Taufan terlihat segera bangun dan dengan tergesa menghampiri Akas "Gue bang! Jadi gimana!?" Seru Taufan, membuat Gempa, Halilintar dan dua bungsu yang sedang belajar itu menatap Taufan

"Sesuai dugaan kamu, hasil nya sama persis. Ini aku kembalikan handphone nya" ujar Akas, menyerahkan dua handphone

"Tuh kaaannn... Berarti waktu itu beneran bukan kebetulan...." Ucap Taufan lirih

"Fan, maksud hasil tadi apaan?" Tanya Gempa penasaran, Halilintar ikut menghampiri kadua kembaran nya

"Hasil apaan bang Akas?" Halilintar tanpa ingin buang-buang waktu, langsung bertanya pada Akas

"Ah... Waktu itu... Saat Abang sedang ke sini untuk menemui Kaizo, Abang nggak sengaja bertemu dengan Taufan yang kata nya hendak mengembalikan handphone milik Aze ke Kaizo, namun entah kenapa Dia menyuruh Abang untuk memeriksa sidik jari pada handphone milik Aze dan handphone milik nya. Dan hasil nya sama persis, seperti yang Taufan katakan" jelas Akas, sedikit gugup dengan tatapan mengintimidasi dari Halilintar

- KAMU?! -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang