11🕖

144 25 8
                                    

Pintu ruang rawat terbuka, menampilkan seorang pria muda yang sedang terbaring lemah tak berdaya dengan dua buah selang yang mengalirkan cairan putih dan merah menuju lengan kecilnya.

Dada Chris mendadak sesak, langkahnya melunglai menatap pujaan hatinya yang biasanya terlihat centil, menggemaskan, dan banyak gaya tiba-tiba menjadi sosok yang pasif dan pucat.

Dada Chris mendadak sesak, langkahnya melunglai menatap pujaan hatinya yang biasanya terlihat centil, menggemaskan, dan banyak gaya tiba-tiba menjadi sosok yang pasif dan pucat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lengan pucat itu digenggam ringan. Usapan pelan dan kecupan lembut Chris hadirkan guna mengungkapkan risau di hatinya. Sesekali lengan besarnya menyisir surai yang muda.

"Kenapa bisa begini? Manis... Cepat sembuh... Hati saya sakit, melihat kamu terbaring seperti ini." Tutur Chris lembut, tak terasa buliran bening pun mengalir membasahi rahang tegasnya.

Hanaga yang sedari tadi mendampingi sang adik bungsu, hanya bisa diam memperhatikan Chris yang mencurahkan semua kegelisahan hatinya disana. Begitu pula dengan Bara yang diam mematung menatap tingkah sang bos tercinta.

"BARA!!" Panggil Chris dengan nada sedikit meninggi.

"Iya pak?"

"Bagaimana bisa jadi seperti ini? Kamu ngebut atau bagaimana?"

"Motor adik saya ditabrak orang dari belakang." Sahut Hanaga.

"Ditabrak?! Jadi ini bukan kecelakaan biasa?!" Chris terkejut.

"Masih praduga sih pak, cuma saya yakin bahwa saya sudah menyalakan sen dengan benar, bahkan saat di bawa oleh Diki pulang pun lampu sen nya masih menyala dan mengarah ke kiri sesuai dengan arah saya berkendara. Tapi saya tidak mengerti kenapa mobil itu tiba-tiba datang dari arah belakang dan menyerempet motor saya dengan kecepatan tinggi. Lalu setelahnya mereka kabur begitu saja." Bara menjelaskan kronoliginya.

Chris terdiam, jika memang kesaksian Bara benar bukankah itu sudah termasuk kedalam tindakan kriminal dan bisa dikenai pasal pidana.

"Kalau memang benar apa yang kamu ungkapkan, kenapa tidak laporkan saja kejadian ini kepihak berwajib?"

"Sudah! Tapi... Sampai saat ini belum ada kabar lagi." Sambung Hanaga.

"Kalau begitu tunggu sebentar."

Chris lantas keluar untuk menelpon seseorang. Lama mereka berbincang hingga akhirnya Chris kembali masuk keruangan dan mengajak Bara untuk pergi bersamanya.

Setelah mendapat persetujuan, Chris pun berpamitan pada si manisnya yang masih bungkam.

"Manis... Saya janji sama kamu, saya akan mengungkap tuntas kasus kecelakaan ini! Dan bila memang terbukti, kamu sengaja dicelakai oleh seseorang, maka saya pun berjanji, akan menghukum orang itu dengan seberat-beratnya." Ucap Chris seraya menjatuhkan kecupan ringan di kening Syakil.

"Bang!" Bisik Bara.

"Hm?"

"Tumben lu kaga ngamuk si Syakil di obok-obok begitu?"

[BL] Different TasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang