kalau boleh vote ceritanya yaa, add ke library juga boleh bangett, terima kasi banyak♡
btw, masih ada kah yang baca cerita ini?
⋇⋆✦⋆⋇
Chenle mengerang begitu ia terduduk setelah ia mandi dan tangannya dicekal; dibantu oleh Jisung karena ia kesulitan untuk berjalan. Chenle bukannya terlalu manja, bukan!
Hanya saja, Jisung hardcorenya bukan main-main. Mendadak Chenle menjadi sensi dan menyedihkan disaat yang bersamaan.
Ngomong ngomong tentang Chenle, ia masih di kamar Jisung karena tidak bisa jika harus menaiki tangga untuk sampai ke kamar miliknya. Dan sekarang Chenle mengenakan kaos milik Jisung yang terasa longgar ditubuhnya lengkap dengan celana milik Jisung pula.
Jisung yang melihat cara berjalan Chenle mendadak menyesal sendiri. Ia memandangi Chenle dengan tatapan memelas, tangannya yang menganggur mengelus rambut Chenle yang memang sudah dikeringkan tadi.
"Gue beliin salep di apotek, bentaran oke?"
Chenle hanya mengangguk saja, tubuhnya benar-benar terasa tidak enak. Bahkan untuk duduk saja pantatnya terasa perih. Ini mah keterlaluan; sudah hardcore, baru pertama kali dimasuki, tidak pakai pelumas pula.
Aduh, kalau Jisung tau Chenlenya akan begini tadi malam main pelan saja.
"Jangan cemberut gitu, katanya kan udah dimaafin?'
"Pleasee," rengek Chenle. "Gue tuh cemburut nahan perih ya babi, makanya kalo main tuh lembut dikit!"
Chenle merenggut, rasanya dongkol sendiri kala Jisung berucap demikian. Ia pun menghela napasnya lelah.
"Tapi enak kan?"
Buagh!
"Bacot. Cepetan beliin nggak?!"
Chenle mendelik ia memukul bahu Jisung dan diangguki oleh yang lebih muda. Namun, sebelum ia meninggalkan Chenle ia lebih dulu mengecup pelipis yang lebih tua.
"Mau makan apa biar sekalian gue beliin?"
Chenle menghembuskan napasnya. Ia mengulum bagian dalam pipinya sebelum mengangguk.
"Mau bubur ayam boleh ya?"
Yang dibalas anggukan oleh Jisung dengan senyum tipis terpatri diwajahnya. Jisung menatap Chenle yang tengah menatap kakinya yang berayun di tepian kasur.
"Tapi pengen makan di sana, gimana dong?"
Jisung kini menggeleng, ia menjajarkan tingginya dengan Chenle yang memang duduk di pinggiran kasur sembari menatap Chenle. Yang ditatap malah memalingkan wajahnya, merasa malu karena ditatap sedemikian rupa oleh orang yang ia sayang.
"Kan masih sakit?"
"Ya lo tuntun ngga bisa emang?"
"Bukan masalah nggak bisa, ntar orang mikirnya yang enggak-enggak gimana?"
"Ya lo kan emang lakuin hal yang enggak-enggak ke gue?"
Chenle mendengus menatap Jisung yang sialnya juga menatapnya. Ia pun memalingkan matanya, ekor matanya sedikit melirik Jisung yang terlihat terkikik.
"Apasih nggak ada yang lucu tau nggak?"
Jisung yang dikatai begitu memundurkan wajahnya lalu berjongkok, kini Chenle bisa melihat Jisung mendongak untuk menatap wajahnya. Melihat hal itu sontak Jisung tergelak, pergelangan tangannya ia bawa untuk mengelus surai si manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sin Cos Tan [JiChen]
Fiksi PenggemarChenle, pemuda yang berpindah kos karena terlibat selisih di rumahnya itu kini mendapati teman semasa kecilnya yang ternyata juga satu kos dengannya. Alhasil, sekarang ia harus bahagia atau sedih? Sin Cos Tan ●○●○●○●○ Sini (ke) Cosan (Aku) Tangen...