BAB 8

2 3 0
                                    

°=°=°=°=°=°=Happy Reading °=°=°=°=°=

Satu bulan berlalu, sejak kejadian nare dan neza, sekarang audra bisa hidup dengan tenang, sampai pada satu malam hanponenya ber getar karna ada notif masuk, namun notif itu bersal dari akun anonim, akun itu mengirim foto dan berkas berkas sebuah kasus yang berkaitan dengan arka

"Ha? Arka pernah bunuh orang? Yang bener aja? " Batin audra

Keesokan harinya audra mencari arka ke seluruh sekolah namun tak menemukannya di mana pun, sampai akhirnya dia datang ke ruang data siswa dan mencari identitas arka, alangkah terkejutnya audra saat mengetahui arka ternyata bukan angkatannya, arka angkatan 5 tahun lalu dan dia pernah membunuh 2 siswi dan 3 siswa, serta masih banyak lagi orang lain namun tak di cantumkan dalam daftar karna orang orang itu bukan warga sekolah SMK bina langit

Audra tak menyangka hal itu bisa di lakukan oleh arka, karna sepanjang audra mengenalnya dia adalah orang yang baik, dan wajah arka? Wajahnya masih sama seperti 5 tahun lalu, tak berubah sedikitpun... Itu membuat audra penasaran..

Setelah kejadian di mana audra menerima pesan itu entah kenapa audra jadi tak bisa menghubungi arka lagi, arka menghilang seperti di telan bumi...

Sampai satu ketika audra mendapat telfon dari nomor tak di kenal yang menyuruhnya untuk pergi ke taman, audra bingung namun dia menuruti orang itu, sampai akhirnya dia sampai di taman dan melihat ada arka di sana, namun dengan penampilan yang berbeda, bukan menua atau apa, hanya saja arka muncul dengan tubuh yang penuh memar dan luka luka, audra tak peduli jika arka pernah membunuh orang dia khawatir pada arka sekarang, karna melihat arka begitu kesakitan...

"Ka, lo gak papa? Ayo ikut gue pulang" Ucap audra

"Ng.. Gak dra, g..ue, ahh" Sahut arka dengan terbata bata karna menahan sakit

"Udah gak usah banyak bacot ayo" Ucap audra dan membantu arka berjalan, sesampainya dirumah audra, audra membatu arka merawat luka lukanya

"Lo istirahat aja, kita bicara besok" Ucap audra lalu pergi meninggalkan arka sendirian di kamar tamu

Keesokan harinya arka terbangun karna merasa ada yang memegang lukanya

"Erghh... " Desis arka

"Eh, sorry sorry, sakit yah" Ucap audra

"Em, sakit, kayak hati gue sakit" Sahut arka dengan nada pelan namun masih bisa di dengar audra

"Kenapa hati lo? " Tanya audra

"Gak papa" Jawab arka dengan senyum manisnya

"Gue mau nanya sama lo" Ucap audra to de point

"Hem, gue tau lo mau nanya apa" Jawab arka lalu berusaha untuk duduk

"Eh, gue bantu" Ucap audra lalu membantu arka duduk

"Hah... Sorry yah, sebenernya gue sama neza dulu kerja sama buat bikin lo putus sama nare, neza karna neza suka sama nare, dan gue mau lo jadi korban gue selanjutnya" Ucap arka

"Yah gue harus berterimakasih sama lo dan neza, karna lo berdua bisa bebas, dan maksud lo korban? " Tanya audra

"Gue mau bunuh lo, gue mau lakuin itu waktu lo lagi nyari data gue di SMK, tapi tiba tiba ada yang mukul gue dari belakang, dan gue pingsan sesadarnya gue, gue udah ada di tempat biasa gue mengeksekusi korban gue, dan gue di gebukin di sana sampai kaya gini, gue cuman mau minta maaf sama lo, mungkin gue gak akan lama lagi di dunia ini, karna pasti gue lagi di incer sama mereka sekarang, gue mohon maafin gue" Ucap arka

"Ka, lo jahat banget sumpah, gue kira lo itu baik, tapi.. Gue salah nilai lo, tapi tenang aja gue pasti maafin lo kalo lo berubah" Ucap audra

"Makasih Dra, makasih lo udah baik sama gue" Sahut arka sambil berjalan kearah jendela yang berada di kamar itu

Dorr...

Suara tembakan itu membuat audra terkejut, audra melihat ke arah arka yang sekarang sudah tak bernyawa karna di tembak tepat di kepalanya, audra syok sampai tak bisa berbuat apa apa lagi...

Dua jam berlalu akhirnya polisi datang kerumah audra, untuk memeriksa semuanya...

"Maaf, bisa ceritakan kronologinya? " Tanya polisi itu pada audra yang masih syok

"Dia.... Di tembak... Dia... Mati" Ucap audra terbata bata

Akhirnya polisi membawa audra ke kantor karna hanya dia saksinya, sesampainya di kantor audra di suruh masuk ke ruang interogasi di temani nare, karna papanya masih di luar negri dan rak bisa kembali

"Bisa ceritakan, kronologinya nona audra? Tanya polwan itu

" Saya gak tau, tiba tiba saya dengar ada suara... Hiks... Suara tem.. Bakan.. Terus... Pas saya liat arka dia udah ma.. Ti.. Hiks"jawab audra sambil menahan tangisnya

"Baik, berarti nona tak melihat pelakunya? " Tanya polwan itu lagi dan mendapat gelengan dari audra..

Audra di suruh menunggu di luar, sementara polisi mengurus kasus arka, setelah menunggu kurang lebih 5 jam polisi menetapkan bahwa kasus arka adalah kecelakaan, karna dari informasi yang polisi dapat arka tak memiliki siapa pun... Audra hanya mengangguk karna dia masih syok..

AUDRA || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang