Ten

51 5 1
                                    

"Lalu apakah kau bisa memberitahuku bagaimana Yoo Jonghyuk bisa berakhir di sini?"

Kim dokja tidak menyia nyiakan kesempatan

Kesempatan berharga tidak datang dua kali kan?

[Kau bertanya pertanyaan yang bodoh]

Kim dokja tersinggung, perempatan siku muncul di dahinya

"Apa maksudmu?!"

[Bukankah Yoo Jonghyuk datang kesini karena ◼️◼️◼️?]

'huh?'
"Apa?"

[Huh? Hal sepele juga terkena filter ya]

Ha??!! Apa apaan bajingan ini

"Bilang saja kalau kau tidak mau memberitahuku"

Kim dokja dongkol, dirinya merasa dikhianati. Apa apaan tembok yang mengaku tau segalanya tapi saat dia bertanya malah kalimat tidak lengkap yang jadi jawaban.

[Bukan begitu Kim dokja]

"Lalu?"

Kim dokja memilih untuk mengesampingkan perasaan dongkolnya

[Aku -aku Tidak  bisa mengatakannya untuk sekarang]

Mendengar jawaban yang tidak menjawab penasarannya, Kim dokja bersiap mengeluarkan kata kata mutiara yang sudah terpikirkan di otaknya sedari tadi.

"Dasar ba-"

Belum sempat rentetan kata kata mutiara yang sudah disusunnya terucap, sesuatu menghancurkan tembok rumahnya.

Kim dokja bergidik ngeri. Namun rasa penasarannya lebih besar. Ia penasaran dengan benda apa yang bisa menghancurkan tembok rumahnya itu.

Ia mendekati reruntuhan tembok hanya untuk menemukan sahabatnya.

"Haaah"

Kim dokja lega, itu hanyalah sahabatnya tentu saja perasaan lega itu tidak bertahan lama.

Kim dokja melotot melihat sahabatnya yang benar benar tergeletak disana. Dengan tergesa gesa Kim dokja menghampiri sahabatnya yang berlumuran darah itu.

"Sooyoung..-sooyoung"

Kim dokja membangunkan han Sooyoung sahabatnya sembari menepuk nepuk pipinya pelan. Tak ada jawaban. Kim dokja lalu meraih pergelangan tangan han Sooyoung untuk memeriksa denyut nadinya, memeriksa nafasnya. Merasakan hembusan nafas yang hangat, Kim dokja menghembuskan nafas lega.

Syukurlah

Han Sooyoung masih hidup.

Kim dokja dengan hati hati mengangkat tubuh han Sooyoung seakan akan jika dia memegangnya dengan kuat dia akan memecahkannya. Ia tidak mau sahabat satu satunya itu berakhir buruk karena ketidak hati hatiannya.

Ia berjalan menuju pintu keluar rumahnya. Menghentikan taksi yang kebetulan berlalu didepannya untuk mengantarkan ke rumah sakit.

Taksi melaju dengan cepat membelah jalan diperkotaan, menjauhi rumah Kim dokja.

Tanpa Kim dokja sadari, sebuah bayangan hitam dengan arus listrik yang bercahaya hitam dan ungu disekelilingnya berdiri di atas atap rumahnya. Ia terlihat mengawasi gerak gerik Kim dokja yang sedang menolong Sooyoung.

"Kim dokja"

Seru bayangan itu dengan geram.

.
.
.
.
.
.
.
.
.maaf ya guys, aga lupa sama alur yang ada di kepala😩

Tapi bakal tetep kulanjut kok meskipun updatenya ga nentu wkwkwk😔

Kalian harus sabar menunggu yak

Siapakah yang melempar han Sooyoung sampai sampai bisa meruntuhkan tembok rumah Kim dokja?
Tebakk

Jangan lupa vote dan komen

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FIND ME|| protectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang