four

647 146 14
                                    

Kim dokja POV

     Aku begitu gugup saat masuk keruangan itu, ditambah lagi seseorang yang bernama Han myunggoh itu menatapku tajam menambah rasa gugup ku. Dia menyuruh ku duduk di depannya dan interview pun dimulai saat itu juga, aku berpikir Han myunggoh itu adalah orang yang tidak suka berbasa basi.
  
     Interview berlangsung lancar, aku bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan tenang, jelas dan lancar. Pengumuman diterimanya juga di umumkan saat itu, karena aku adalah pelamar terakhir. Aku tidak terlalu berharap akan diterima di perusahaan besar ini. Tapi tiba tiba namaku ada di daftar yang diterima, aku merasakan perasaan yang tidak terlukiskan, seperti tumbuh taman bunga didalam tubuhku atau seperti saat berendam di pemandian air panas setelah menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk, sangat lega.

-----

     Kim dokja berjalan menuju rumahnya setelah keluar dari taksi yang mengantarnya. Dia berjalan dengan perasaan dan mood yang sangat bagus. Kim dokja berencana untuk merayakan diterimanya dirinya di perusahaan itu dengan pesta minum sambil memakan ayam dirumahnya.

    Akhirnya dia telah sampai dirumahnya, dia membuka pintu dan bergegas menuju kamarnya dengan langkah ceria. Dia membuka pintu kamar dengan cepat, tidak sabar ingin merebahkan dirinya ditempat tidur sebelum membeli alkohol nanti.

      'Deg' kaget? Tentu saja!, marah? Tentu saja! Bagaimana tidak di ranjang kesayangannya terdapat seorang pria yang sedang tertidur dengan nyamannya. Mood nya yang semula bagus menjadi berantakan. Dia bergegas ke dapur mengambil teplon dan kembali ke kamarnya. Kim dokja mendekati ranjang yang terdapat pria itu dengan cepat dan langsung memukulkan teplon yang dibawanya ke kepala pria itu. Setelah memukulnya Kim dokja memekik kaget "HAH!!!!" yang membuat pria yang tertidur pulas terbangun akan pekikannya.

Teplon/teflon sih? Gatau saya

-----


    Baru kali ini Yoo jonghyuk merasakan perasaan yang tidak pernah dirasakan, perasaan tenang dan nyaman yang teramat sangat hingga membuatnya tertidur begitu lelap. Yoo jonghyuk tidak pernah tertidur selelap ini saat di dunianya dulu, tapi entah kenapa di ruangan aneh ini dia bisa tertidur sangat lelap tanpa takut rasa bahaya.

     Namun ketenangannya hancur setelah suara pekikan seseorang terdengar begitu nyaring di sebelahnya. Yoo jonghyuk merasa aneh, 'bukankah tadi tidak ada seorangpun di ruangan aneh ini selain aku?' batinnya sambil memelototkan matanya, dia pun menengok ke arah suara pekikan tadi, di sana berdiri seorang pria kurus dengan pakaian aneh sedang membawa benda berbentuk lingkaran dengan gagang berwarna hitam

     Yoo jonghyuk berkata dengan kesal "Siapa kau?!" , Bagaimana tidak kesal dia baru saja ingin menikmati kenyamanannya lebih lama tapi malah ada seseorang yang mengganggu ketenangannya(tidur) dan itu membuatnya kesal, sampai ingin membunuhnya.

      "Hah!!!? Apa maksudmu dengan bertanya siapa kau!!, Seharusnya aku yang bertanya itu!!!" Kim dokja benar benar marah, apakah ada seseorang benar benar tidak tau malu seperti orang didepannya, bagaimana reaksi kalian jika baru pulang melamar kerja, tiba tiba ada seseorang yang dengan seenaknya masuk ke rumahmu? Bukankah kalian ingin segera memukulnya.

       "D-dan apa sebenarnya kau!?" Lanjut Kim dokja dengan suara sedikit bergetar.

      "Ha? Bukankah kau bisa melihatnya" Yoo jonghyuk menjawab dengan perasaan dongkol, 'bukankah dia bisa melihatnya sendiri?'  batin Yoo jonghyuk heran.

     "T-tapi kenapa saat aku memukulmu tidak mengenalmu, ma-malahan teplon dan tanganku menembus tubuhmu."

      Yoo jonghyuk semakin heran dengan orang didepannya ini.
"Apa maksudmu?, Kau ingin mengatakan kalau aku adalah hantu? Tidak mungkin, jelas jelas tadi aku tertidur di ranjang mu dan bisa merasakan betapa lembutnya itu." Seorang Yoo jonghyuk yang tidak pernah berkata panjang lebar sekarang memecahkan rekor, hanya karena ranjang empuk dan lembut yang sedang didudukinya.

     "Kalau begitu kau ingin bukti?" Tanya Kim dokja. " Ya " jawab singkat Yoo jonghyuk.

      Kim dokja menyeringai dan langsung memukulkan teflon yang masih digenggamnya dengan cepat dan dengan mengerahkan semua tenaganya. Yoo jonghyuk yang terlalu terlena dengan kelembutan ranjang pun lengah dan terlambat menghindari serangan Kim dokja.

     TANG, bunyi nyaring terdengar di ruangan itu, disusul bunyi gedebuk yang sama nyaringnya.





Tbc

FIND ME|| protectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang