Kayaknya dua part lagi bakal aku tamatin. Tolong tetap dukung semua karyaku ya. Makasih💜💛
Pagi ini Yerin berusaha bersikap seperti biasa. Dia memutuskan untuk tetap pergi bekerja meskipun seluruh badannya masih terasa sakit dan lemas. Yerin tak menceritakan apapun tentang kejadian semalam kepada siapapun termasuk kepada ibunya karena selain tak mau membuat ibunya khawatir, kejadian semalam tak bisa dikategorikan sebagai musibah karena pada akhirnya yang terjadi hanyalah antara dia dan Taehyung sedang menghabiskan malam panas bersama. Siapa yang akan percaya jika semalam dia telah dijebak oleh seseorang yang dia sendiri-pun tak tau siapa.
Meskipun hatinya hancur, Yerin tak mau bersikap lemah dengan terus berlarut-larut dalam kesedihan. Mau marah-pun marah dengan siapa. Untung ibunya percaya begitu saja saat dia mengatakan semalam menginap dirumah Yuju dan lupa mengabari ibunya karena ponselnya ketinggalan dikantor.
Mengenai Taehyung, pria itu masih tertidur saat Yerin pergi dari sana. Sampai sekarang ponsel Yerin juga sengaja dimatikan untuk menghindarinya, Entahlah rasanya ia tak ingin bertemu dengan siapapun saat ini terutama Kim Taehyung. Namun apalah daya Yerin yang mau tak mau harus tetap pergi bekerja karena hidupnya bukan melulu hanya tentang perasaannya saja tapi ada Beomgyu diatas segalanya.
"Kamu yakin ingin tetap masuk kerja. Wajahmu pucat sekali sayang." Tutur Jung Min Hwa dengan khawatir.
"Yerin tidak apa-apa bu, tinggal minum vitamin pasti badanku akan segar kembali." Sambungnya sembari merapikan seragam Beomgyu yang terlihat kusut karena terlalu aktif bergerak.
"Yasudah, Kamu jangan terlalu capek. Biar Bammie pulangnya ibu yang jemput. Jangan lewatkan makan siang juga." Pasrah Nyonya Jung pada akhirnya. Karena dia tak akan mungkin bisa melawan anaknya yang keras kepala itu
"Eomma tidak boleh sakit nanti Bammie sedih." Bocah berumur 7tahun itu berucap dengan roti yang memenuhi mulut kecilnya.
"Eomma tidak akan sakit karena badan Eomma sangat kuat." Yerin tersenyum sambil memakaikan Beomgyu minyak rambut dan menyisirnya dengan rapih.
Ya Tuhan bagaimana bisa Yerin bersikab lemah jika ada anak semurni ini yang harus dia perjuangkan sampai mati. Tidak Yerin tidak akan selemah itu
"Cepat habiskan rotinya, nanti Bammie bisa terlambat sayang. Bammie tidak ingin kan mendapat hukuman dari Ms.Naeun?" Yerin masih sibuk mondar-mandir sambil mengenakan jas serta melepas rol rambut yang masih menggulung poninya.
"Iya Eomma." Jawabnya patuh dengan mengunyah cepat-cepat sisa Rotinya.
***
Yerin keluar dari mobilnya. Ia melangkah sembari mengalungkan ID Card dilehernya. Setelah memandang sekitarnya ia merasa semua orang sedang menatapnya dengan sinis. Yerin berfikir apa yang salah dengan dirinya pasalnya penampilannya terlihat normal seperti biasanya, riasan wajahnya juga tak ada yang mencolok tapi kenapa tatapan mereka seolah sedang menelanjangi Yerin.
"Lihatlah dia masih berani menampakan diri dikantor. Sungguh tak tau malu."
"Kau benar. Nyalinya sangat besar sekali."
"Aku tidak menyangka gadis yang terlihat monoton sepertinya bisa juga se agresif itu."
"Katanya kakaknya juga menjadi selingkuhan pria yang sudah beristri."
"Ya wajar sih jika kelakuannya seperti itu karena dia meniru kakaknya."
Yerin bisa mendengar dengan jelas setiap orang yang berbisik menggunjingnya karena mereka seperti sengaja agar Yerin mendengarnya. Namun agaknya Yerin belum paham kenapa mereka bisa berkata seperti itu. Saat ini Yerin merasa seperti seorang penjahat yang sedang diadili masa. Tatapan mereka sangat mengintimidasi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Still Want You [TAERIN] [END]
Fiksi PenggemarYerin rela menukar apapun yang dia miliki termasuk cintanya demi putra kesayangannya yang bernama Jung Beomgyu untuk menebus semua kesalahan yang sudah ia lakukan dimasalalu. Tapi mampukah Jung Yerin jika cinta yang ingin ia lupakan datang lagi tanp...