Freeing You - Terjemahan (Bridgerton Colin Penelope)

Bab 4

Setiap hari. Colin mengirim surat setiap hari. Mengatakan Penelope tidak mengira itu adalah sebuah pernyataan yang meremehkan. Mereka tentang segalanya dan bukan apa-apa. Dia merinci makanan yang disajikan saat makan malam keluarga di Number Five  dan kemudian dia menghancurkannya dengan kenangan dan pujian.

"Ketika aku memikirkan persahabatan yang kukorbankan, Aku merasa malu. Apakah kamu ingat bagaimana kita tertawa dan bercanda di pinggir lantai dansa? Aku tidak pernah merasakan diriku lebih dari saat aku bersamamu. Aku melihatnya sekarang sebagai bukti bahwa kita memang ditakdirkan untuk menjadi satu. Kamu adalah aku dan aku adalah kamu."

"Benedict terus mengoceh tentang sekolah seni dan berbagai pelukis. Namun melalui dia aku melihat karya-karya Titian dan Rubens. Mereka berdua melukis wanita cantik bertubuh penuh; Padahal Titian melukis wanita dengan rambut tembaga yang indah. Itu adalah favoritku, karena alasan yang jelas. Namun, aku hanya ingin memiliki lukisanmu. Satu-satunya keindahan subur dengan helaian rambut menyala yang ingin aku lihat selamanya."

"Aku bangga sekali menjadi milikmu, Pen. Aku berharap dan berdoa semoga kamu mau menjadi milikku. Sekarang aku tahu betapa beruntungnya aku dan betapa bodohnya aku. kau adalah pilihanku dalam segala hal. Aku akan berteriak sekuat tenaga pada pesta berikutnya jika aku tidak berpikir kau akan membenci adegan itu."

"Aku ingat kembali ke hari pernikahan kita, ketika aku datang untuk berbicara denganmu sebelumnya. Aku membuka pintu dan, dengan jendela di belakangmu, Kau tampak seperti malaikat. Seperti dewi matahari. Kamu cantik sekali. Izinkan aku merayumu dan menunjukkan betapa cantiknya aku melihat kau.

Saat itu, otak Penelope mengingat kata-kata menyakitkan yang diucapkan Colin hari itu. Dia menikmati semua perhatian ini melalui surat. Jika dia bisa mempercayainya, dia akan sangat senang. Namun, dia tetap khawatir pernikahan ini bukanlah yang sebenarnya diinginkan Colin. Bahwa dia bukanlah yang sebenarnya diinginkan Colin. Dan jika ini semua hanya untuk menenangkan dia dan keluarganya, sandiwara itu tidak akan bertahan selamanya dan dia akan segera kembali ke keadaan semula. 

Apakah perasaan barunya bisa dipercaya? Dia tidak tahu dan kemungkinan besar tidak akan tahu sampai dia bisa bertemu langsung dengannya lagi. Tetap saja, dia telah membalas surat-suratnya. Tidak setiap hari tapi cukup. Mereka selalu menjadi koresponden yang hebat dan sekarang pun demikian. Penelope meletakkan tumpukan surat itu sambil menghela nafas.

"Itu adalah desahan yang sangat keras bagi seorang wanita yang menerima surat cinta setiap hari dari suaminya yang merendahkan diri," terdengar suara Michael Stirling. 

Michael telah menjadi teman setia minggu ini dan mereka menjalin persahabatan yang cepat. Menikah secara teknis dan jauh dari London memberikan sedikit kelonggaran terhadap aturan kesopanan. Michael tampan, genit, dan sangat menyenangkan. Dia juga penuh perhatian dan manis ketika dia menginginkannya dan dia mendapat banyak informasi tentang Colin dari Eloise dan Penelope.

"Dia tidak merendahkan diri." Penelope menggunakan nalurinya untuk melindungi Colin. "Yah, tidak juga. Dan itu bukan surat cinta."

Michael mengambil surat yang paling dekat dengannya dan membacanya dengan keras. "'Pen, sayang, aku bahkan tidak bisa memikirkan senyumanmu tanpa terganggu oleh bibir manismu dan perasaannya—'" Penelope mengambil surat itu dari tangannya.

"Itu privasi. Dan ternyata tidak seperti yang terlihat."

"Sepertinya merendahkan diri," katanya dengan alis terangkat. "Sepertinya seorang pria yang sangat, sangat, sangat, sangat, sangat bodoh dan kemudian menyadari permata yang dimilikinya. Dia ingin mempertahankan dirimu, Ny. Bridgerton."

Penelope membuka mulutnya untuk tidak setuju tetapi memutuskan untuk mengabaikan Michael dan malah membereskan surat-surat itu.

"Aku pernah bertemu dengannya, lho," kata Michael enteng. "Hanya sebentar dan aku akui ingatannya hanya samar-samar. Tapi sepertinya dia orang yang baik. Dan sepertinya dia sangat menyesal. Kapan kamu akan memaafkannya?"