14

297 17 1
                                    

Ditaman belakang









"Kenapa nangis disini?" tanya seseorang yang kini sudah duduk disebelah alun

Alun yang terkejut karena mendapati ada seseorang disebelahnya seketika menghapus air matanya dan menengok kearah lawan bicaranya itu

"Ah engak kok mbak cuma kelilipan aja tadi" ucap alun masih berusaha untuk menghapus air matanya itu

"Ada masalah? Cerita aja gapapa kok luapin semua" suruh lavanya

"Engak kok mba gapapa Serius" tolak alun

Lavanya yang mengerti jika alun masih belum bisa menceritakan masalah yang menganggu pikirannya itu pun memilih untuk tidak menanyakannya lagi

"Ikut mba kekamar ken aja yuk dia sekalian nungu si Teddy selesai meeting sama bapak" ajak lavanya

Alun pun menganguk lalu mereka berdua menuju kamar lavanya dan Rizky. Ternyata kamar Teddy dan Rizky tak begitu jauh hanya beda 2 kamar

Didalam kamar terlihat ken sudah tertidur pulas diatas kasurnya dengan posisi yang sudah tidak teratur. Alun dan lavanya pun mengobrol dengan sangat seru dan tanpa sadar ada orang yang masuk kedalam kamar lavanya

"Sayang ken udah tidur?" Tanya seseorang yang baru saja masuk kedalam kamar

"Eh udah selesai meetingnya ya, udah itu kamu buruan bersih bersih dulu gih nanti aku pijitin" suruh lavanya pada Rizky

"Iya, eh ada alun juga toh, kamu tadi dicari Teddy disuruh kekamarnya aja" ucap Rizky lalu masuk kedalam kamar mandi untuk bersih bersih

"Mba aku kekamar mas Teddy dulu ya disambung besok lagi" pamit alun lalu pergi kekamar Teddy

Sebelum alun masuk kedalam kamar Teddy ia mengetuk terlebih dahulu "mas aku boleh masuk?" Tanya alun dari luar

"Masuk aja na" balas Teddy dari dalam. Setelah mendapat izin alun pun segera masuk kedalam kamar tapi saat sudah berada didalam kamar ia tidak menemukan keberadaan Teddy dikamar itu

"Mas kamu dimana" tanya alun tapi tidak ada jawaban dari Teddy

"Mas"
"Mas"
"Mas"
Tidak ada jawaban sama sekali alun pun menyerah lalu duduk disofa yang ada di Pojok kamar itu. Tapi saat akan membalikkan badan ia seperti tertabrak oleh dada bidang seseorang dan alun hanya dapat mengaduh lalu melihat dada bidang siapa yang ia tabrak dan ternyata dada bidang yang ia tabrak adalah Teddy

Teddy baru saja selesai mandi dan baru saja keluar dari kamar mandi tapi ia memang sengaja untuk berdiri dibelakang alun untuk mengkejutkannya tapi malah alun menabraknya

Alun yang melihat Teddy pun segera sedikit menjauh karena tau jika Teddy hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawah tubuhnya "kenapa mas nguruh aku kekamar mas?" Tanya alun dengan menundukkan kepalanya karena sekarang mukanya sudah seperti kepiting rebus

"Kamu malam ini tidur disini dulu aja" suruh Teddy lalu menuju penarinya untuk mengambil pakaiannya lalu memakainya

"Aku pulang aja mas tugas ku masih banyak" pinta alun masih dengan posisi yang sama

"Nurut atau kamu ga usah pulang sekalian" ancam Teddy dan kali ini alun tidak bisa menolak kembali

****
Malam pun semakin matang alun masih sibuk dengan ponselnya karena kebetulan ia bisa mengerjakan tugas tugasnya itu dari ponselnya. Ia mengerjakan tugasnya itu dibalkon belakang kamar Teddy karena jika didalam ia merasa susah untuk berfikir tapi iat tidak sendiri melainkan juga bersama Teddy yang juga sedang mengerjakan pekerjaannya

The Cold One Is ConsiderateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang