20

313 21 0
                                    

13.00
















"Ma... Alun pulang" pangil alun masuk kedalam rumahnya "ma pa kalian dimana" alun pun segera mencari kedua Orang tuanya keseluruh rumah dan sampai lah didepan dapur dan alun mendengar jika sepertinya kedua Orang tuanya sedang berbicara Serius karena terlihat dari cara mereka berbicara dan tatapan mereka

Alun yang penasaran pun mendekatkan telinganya ke tembok pembatas dan mendengarkan pembicaraan orang tuanya 

"Tapi mas apa ini ga terlalu menyakitkan?"

"Alun sudah besar Dek, alun harus tau semua kebenarannya"

"Tapi kasian alun mas gimana nanti kalo malah gangu dia kerja dan dia malah ada pikiran negatif?"

"Mas yakin alun tidak pernah akan berpikiran seperti itu"

"Kita ga ada yang tau jalan pikir alun bahkan alun tidak tau apa yang akan terjadi 5 menit kemudian mas"

"Hah...mas sebenarnya juga engak siap tapi harus bagai mana lagi"

"Kita tunggu alun menikah dulu ya mas baru kita kasih tau ya"

"Oke, kali ini mas setuju"

"Mama sama papa mau kasih tau alun apa?" Tanya alun menghampiri kedua Orang tuanya dengan raut wajah sedih

"Alun, k-kamu k-k-kapan dateng nak" ayah alun sedikit gagap saat melihat kedatangan alun begitu pun sang ibu

"K-kamu kok ga bilang sih nak k-kalau mau pulang kan bisa mama siapin makanan kesukaan alun"

"Jangan alihin topik pa ma alun cuma mau tau kalian ada sembunyiin sesuatu ya dibelakang alun?" Tanya alun lagi

"Engak kok nak itu hal ga penting" elak ayah alun

"Iya nak udah ga usah dipikirin lagi" tambah ibunya

Alun pun menyerah dan segera meningalkan kedua Orang tuanya menuju kamarnya

"Hampir aja"

"Kamu sih mas dibilang jangan bahas itu malah" ucap ibu alun memukul lengan ayahnya

"Aduh sakit tau Dek"

"Biar lebih sakit aku dulu ngejar mas tapi saingannya satu dunia"

"Tapi kan kamu pemenangnya" goda ayah alun mencolek dagu ibunya

"Apa sih mas udah deh sana" usir ibunya

***
Malam pun tiba dan seperti biasa setiap 2 bulan sekali keluarga besar alun selalu berkumpul dirumah alun untuk bersilahturahmi dan menginap 1 malam tapi malam ini berbeda malam ini keluarga besar Teddy juga turut hadir untuk membicarakan pertunangan alun dan Teddy yang akan dilaksanakan 3 hari lagi setelah menghubungi ustadz kepercayaan keluarga Teddy

"Jadi kalian berdua mau konsep baju gimana nih biar gue liat nanti dibutik siapa tau ada yang cocok" ucap kailey saudara perempuan Teddy yang menjadi seorang designer terkenal dan ia juga teman dekat mas bianta putra dari pak Prabowo

"Maybe..." Teddy berhenti berbicara dan berfikir sejenak "simple" ucap Teddy dan kailey bersamaan

"exactly right, I know all about you guys" ucap kailey senang karena dapat menebak isi pikiran Teddy "terus warnanya kalian mau yang apa?"

"Netral aja deh" ucap alun

"Oke ntar gue tanya sama meneger gue biar langsung disiapin" ucap kailey

"Onty.." teriak serin yang baru saja datang dan langsung menuju kearah alun lalu memeluknya

"Hai sayang aduh udah lama onty ga ketemu serin" ujar alun memeluk serin lebih Erat

"Onty tau ga serin dapet juara kelas tau" ucap serin bangga

"Wahh good job serin, mau onty beliin apa nih?"

"Serin mau jalan jalan aja onty sama uncel kayak dulu"

"Coba bilang dulu sama uncel"

Serin pun segera menuju pada Teddy dan menarik tangan Teddy "uncel besok kita jalan jalan ya sama onty" pinta serin dan memasang muka mengemaskan yang membuat Teddy luluh seketika

"Iya besok kita jalan jalan ya tapi uncel yang tentuin ya"

"Oke uncel"

"Serin kamu dipangil arlen tuh kesana dulu" pangil Laurent ibu serin dan serin pun langsung menuju halaman belakang untuk bermain dengan arlen

"Oke, back to topic jadi kalian mau ngadain dimana?" Tanya ayah Teddy

"Dirumah alun aja kebetulan ada aula yang sering dipake papanya sama temennya cukup luas kok" saran mama alun

"Boleh juga tuh itung itung ngeringanin biaya" ucap alun

"Oke fiks ya ini diaula papa alun?" Tanya ayah Teddy memastikan

"Iya udah catet aja pak" suruh ayah alun

Mereka pun melanjutkan mengobrol dan merancang semua hingga detail dan memastikan tidak ada yang kurang. Setelah semua selesai jam menunjukan pukul 2 dini hari akhirnya mereka semua menginap dirumah alun yang memiliki banyak kamar

Teddy dan alun tetap tidur dikamar alun bersama anak anak tapi mereka tidur disofa sedangkan anak anak tidur dikasur alun, jadi bisa dibilang posisi mereka sekarang alun disebelah kanan dekat tembok dan memeluk boneka kesayangannya sedangkan Teddy dipingir sofa dengan menyilangkan tangannya

***

"Ayo semuanya kita sarapan dulu" pangil ibu Teddy dan semua langsung menuju meja makan dan mengambil makanan yang telah dimasak oleh para ibu disana

Setelah makan siang semuanya sibuk dengan kegiatannya masing masing sedangkan kedua pasangan kita ini sedang bersantai didekat kolam ikan

"Ternyata kamu juga pelihara koi ya" ucap Teddy memperhatikan ikan didalam kolam

"Ya gitu lah papa suka koleksi hewan gitu"

"Berarti ada buruang juga?" Tanya Teddy penasaran

"Ada"

"Burung apa?"

"Gatau namanya mau liat aja?" Ajak alun lalu menuju kandang burung milik ayahnya

"Na Serius papa kamu pelihara ini?" Tanya Teddy tidak percaya

"Serius ini mah cuma burung murah" ucap alun karena ia juga tidak tau harga burung ini dan mengangap burung murah

"Apa kamu bilang na murah?!" Ucap Teddy tidak percaya

"Iya murah kan"

"Na asal kamu tau harga burung ini satunya 70 juta na dan yang ini 590 juta na murah kamu bilang?"

"Hah Serius mas?!" ucap alun tidak percaya "tapi dulu aku sering lepasin burung burung ini jadi selama ini aku ngelepasin uang?"

"Wah emang unik mainan anak jendral"

"Dulu kamu ngelepasin berapa burung emang?"

"10 lebih kayaknya ada deh mas, karena dulu papa lebih perhatian sama burung nya dari pada aku"

"Ohh jadi kamu iri sama burung?"

"Iya hehe"

"Besok kalo kita udah nikah kamu kayak gitu aku lepas semua macaw kamu" ancam alun

"Waduh ga berani mas, ampun kanjeng" Teddy bergedik ngeri






























______________________________________
Hai guys Sorry update lama seminggu ini aku stuck banget otaknya ga ada ide sama sekali big Sorry ya guys 🙏🏻

Jangan lupa vote and komen ya 💗

Yang ga vote and komen bisulan

The Cold One Is ConsiderateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang