19.00
Malam ini adalah malam terakhir alun menginap dihambalang dan kini semua sedang berkumpul diruang keluarga tiba tiba bapak seperti membisikkan sesuatu pada Teddy dan Teddy seperti menghelakan nafas lalu berdiri, semua yang berada disana langsung tertuju pada Teddy yang berdiri didepan
"Mungkin sudah saatnya saya memberi tahukan tentang hal ini pada kalian" ucap Teddy mengantung perkataannya
"Bilang apa bang?" Tanya rajif
"Saya sudah ditugaskan untuk menjadi Wadanyonif Para Raider/328 Dirgahayu mulai bulan Oktober, jadi mungkin saya akan jarang untuk mengawal bapak karena dari itu saya meminta pada semua yang bekerja dengan bapak untuk ikut menjaga, mengawal, dan membantu untuk menjaga bapak" jelas Teddy
Sontak semua yang ada disana terkejut termasuk alun karena Teddy tidak pernah membahas tentang kepindahannya
"Lu serius bang?" Tanya Rajif yang masih tidak percaya
"Ya according to what you heard" ucap Teddy
"Bang lu jangan bercanda deh" ujar Rizky berdiri dari tempat duduknya
"Ngapain gue bercanda soal beginian, emang tampang gue kayak lagi bercanda?" Tanya Teddy
"Udah udah, anak anak kalian masuk dulu ya ini obrolan orang tua" suruh Anindya
Anak anak pun menurut dan langsung masuk kedalam kamar mereka karena jika sudah disuruh oleh Anindya tidak ada yang berani membantah
"Mas kamu kok ga pernah bilang ini ke aku sih?" Tanya alun dengan nada sedikit kecewa
"Mas cuma ga mau buat kamu kepikiran aja" ucap Teddy
"Tapi kan minimal bilang atau cerita dikit bisa kan apa salahnya, apa susahnya" ucap alun yang kini sudah sedikit meninggikan nada bicaranya
"Sabar Jes sabar" suruh Aruna memegang pundak alun
Sesaat ruangan itu sunyi Alun pun menghembuskan nafasnya kasar lalu berdiri dari kursinya "saya permisi dulu" ucap alun dan langsung pergi keluar
Ruangan itu tetap Sunyi tanpa ada yang bersuara hingga akhirnya Deril yang bersuara "bang mending lu ikutin alun deh" suruh Deril dan Teddy pun langsung menyusul alun dari belakang
Dikandang kuda terlihat alun sedang melihat lihat kuda yang sedang makan malam dan ia pun menghampiri 1 kuda betina yang berwarna coklat muda
"Anne aku sedih" celoteh alun pada kuda itu
Kuda itu hanya dapat menaruh kepalanya pada pundak alun agar alun dapat memeluknya. Teddy yang melihat itu merasa sedikit bersalah lalu menghampirinya
"Maaf" ucap Teddy tiba tiba
"For?"
"Mas ga kasih tau kamu soal kepindahan mas maaf"
"Kenapa mas ga bilang?"
"Mas cuma ga mau bebanin pikiran kamu"
"Kan bisa mas cerita atau sekedar kasih tau aja kan ga susah dan gratis"
"Maaf"
Alun yang sudah muak dengan kata maaf Teddy pun meninggalkannya lalu pergi keluar Teddy tetap mengikutinya dan ternyata alun keluar dari halaman hambalng mengunakan mobil yang ia bawa kemarin
Sepanjang perjalanan alun hanya bisa menangis ntah apa yang ia tangisi ia menyetir tanpa tujuan hingga ia menemukan palang bertuliskan "puncak" dan alun langsung mengikuti arah petunjuk jalan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold One Is Considerate
Randomapakah dia akan membuka pintu hati nya setelah dilukai oleh masa lalu nya??