Mencari kehidupan di tahun 1960an | END

Bab 101-120

Bab 101

Setelah makan malam, Zhou Aizhen dan Lu Ze mengajak anak-anak berjalan-jalan.

Begitu ketiga anak itu turun, mereka melepaskan diri dari tangan mereka dan mulai bermain dengan anak-anak lain di bawah.

Lu Ze dan Zhou Aizhen berjalan perlahan di sepanjang koridor.

Zhou Aizhen berjalan beberapa langkah dan mendesah pelan.

"Ada apa?" ​​Lu Ze melihat ekspresi sedih di wajahnya.

"Saya sedang memikirkan tentang makanan." Zhou Aizhen memberitahunya tentang pergi ke stasiun makanan untuk mengambil makanan di pagi hari. Lu Ze tahu apa yang dia pikirkan: "Tim ini

akan menemukan cara untuk menyelesaikannya."

diatur agar orang-orang berada di sana belum lama ini. Mencoba menanam makanan di gunung. Jika berhasil, tidak perlu khawatir tentang makanan.

Zhou Aizhen mengangguk sedikit dan berkata, "Jika kamu pergi ke kota nanti, belilah lebih banyak makanan."

Makanan dan sayuran liar kering yang dia simpan di rumah hanya bisa bertahan beberapa bulan, dan dia tidak bisa memindahkannya kecuali diperlukan .

Lu Ze setuju, dan keduanya berjalan mengitari gedung beberapa kali sebelum memanggil anak-anak untuk naik ke atas.

Setelah menerima makanan, semua orang merasa tenang. Mereka tidak membicarakan makanan di mana-mana, tetapi mereka semua mulai makan sedikit demi sedikit.

Pada hari pertama sekolah di Da'an, Zhou Aizhen meminta izin dan bangun pagi untuk membereskannya.

"Bangunlah dengan cepat." Zhou Aizhen mengenakan pakaiannya dan melihat Lu Ze masih terbaring di tempat tidur.

Lu Ze melirik ke langit di luar jendela dan menarik orang itu ke dalam pelukannya: "Ini belum fajar."

Tadi malam, Zhou Aizhen menderita insomnia, dan mereka berdua bolak-balik sampai tengah malam dan tidur selama beberapa jam.

Zhou Aizhen berbaring di pelukannya, mengangkat kepalanya sedikit, dan melihat matanya agak hijau, berpikir bahwa akhir-akhir ini, dia sibuk sampai larut malam setiap hari.

Dia tidak berkata apa-apa lagi dan tidur dengannya sebentar.

Ketika mereka bangun lagi, saat itu sudah jam tujuh pagi. Mereka berdua sudah berkemas dan keluar. Daan memandang mereka dan berkata, "Bu, Ayah.

" melihat Daan lebih bersemangat dari biasanya dan tahu bahwa dia tidak sabar sekarang.

Daan mengangguk. Dia dan nenek serta bibinya sudah makan lebih awal, hanya menyisakan ibu dan ayahnya.

Zhou Aizhen mengangguk ketika dia melihatnya dan tersenyum: "Kalau begitu kita akan pergi ke sekolah nanti."

Setelah dia selesai berbicara, dia pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Setelah makan malam, Zhou Aizhen dan Lu Ze mengemasi barang-barang Daan untuk sekolah dan mengantar Daan ke sekolah.

Begitu pintu terbuka, gelombang panas menyerbu ke arahku. Matahari seolah membayar kembali semua hutangnya sebelumnya.

Mereka bertiga berjalan menuju gerbang sekolah yang sudah banyak siswa dan orang tua di dalamnya.

Ada yang menangis dan berpegangan pada orang tuanya agar tidak pergi, ada pula yang gembira bermain dengan teman barunya.

Zhou Aizhen menunduk dan menatap Da'an di sampingnya, tidak tahu orang seperti apa dia.

Guru Lin di samping melihat siswa baru datang dan menanyakan nama mereka terlebih dahulu.