7.) Marah besar

524 54 25
                                    

Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu di ruangan Jisung

"Masuk" singkat Jisung lalu Chenle pun langsung memasuki ruangan Jisung

"E-ehm.. kenapa pak? Bapak kenapa manggil saya? " Tanya Chenle yang gugup dan diselimuti dengan rasa takut melihat ekspresi wajah Jisung

"Kamu tau kenapa saya panggil kesini? Dan kamu tau kesalahan mu saat ini? " Chenle menggeleng pelan

"Ga tau?! Bisa bisa nya kamu nyambungin flashdisk yang berisi rahasia perusahaan ke laptop saya pada saat saya sedang meeting! Kamu tau? Itu sangat penting Chenle sangat penting! " Bentak Jisung yang langsung berdiri dari kursinya dan menatap Chenle tajam

"L-loh pak? Kan bapak yang nyuruh itu semua! Kok bapak yang sewot sih?! "

"Saya tau saya yang nyuruh kamu, tapi apakah kamu tau isi dari flashdisk yang kamu sambungin ke laptop saya? " Chenle lagi lagi menggeleng

"Isi nya rahasia perusahaan, kamu tau? Dari istilah kata nya saja itu sudah rahasia. Itu perlu dijaga ketat dan tidak boleh siapapun yang melihatnya, dan kamu malah menyebarnya! " Chenle membulatkan matanya kaget

"Hah?! Kan bapak yang ngasih flashdisk nya! Itu juga dari Sullyoon! " Saut Chenle dengan nada tinggi

"Saya ngasih flashdisk nya itu isinya tentang pembaruan di perusahaan! Saya sudah ngecek berulangkali flashdisk nya. Dan kenapa isinya itu malah isi rahasia perusahaan?! Apakah kamu sengaja menukarnya Zhong Chenle?! " Bentak Jisung lagi sambil menekan suaranya saat menyebut nama lengkap Chenle

"Mana ada saya nukar! Aku aja ga berani masuk ke ruangan bapak tanpa seizin bapak! Kan saya-

Brak!

"Diam! Brengsek kamu Chenle! Saya sudah muak dengan kelakuan mu yang makin ngelunjak kayak gini! Saya sudah baik baikin kamu, saya sudah banyak nolong kamu, tapi kamu malah kayak gini ke saya! " Umpat Jisung sambil menggebrak meja nya

"Kan saya ga minta pak! Kenapa bapak ungkit ungkit masalah itu? Siapa yang ngajak saya makan diluar? Siapa yang ngajak saya pulang dan nganterin saya bolak balik ke apartemen saya?! Bapak sendiri yang mau, jangan salahin saya-

Plak!

Final Jisung dengan menampar pipi Chenle dengan keras hingga meninggalkan bekas merah di pipi putihnya Chenle. Chenle pun langsung menutupi pipi yang habis ditampar itu

"Shut up! Kamu malah buat saya makin pusing tau gak?! Mending kamu keluar daripada buat saya makin marah ke kamu! " Chenle pun langsung pergi keluar dari ruangan Jisung dengan memegangi pipinya

Sullyoon yang menyaksikan itu semua langsung menyeringai bangga sambil melipat kedua tangannya

"Sial.. saya kelewatan.. " ucap Jisung yang langsung kembali duduk sambil memijat pelipisnya

"Tapi dia memang pantas dilakukan seperti itu pak" jawab Sullyoon sambil menatap pak Jisung

"Tapi saya belum pernah menampar orang, apalagi dia adalah karyawan saya. Semarah marahnya saya sama kamu saja, saya cuma menggebrak meja saja" Sullyoon hanya manggut saja sambil memijat bahunya Jisung

"Dah pak, ga usah dipikirin lagi. Bapak santai aja dulu, atau enggak bapak sekarang istirahat terus kerjaan bapak Sullyoon yang handle ya? "

"Tidak perlu, terimakasih tawarannya Sullyoon. Kerjaan saya tinggal sedikit lagi kok" kata Jisung sambil tersenyum tipis lalu dibalas senyuman lebar oleh Sullyoon yang sedang memijat bahunya Jisung

"Yes! Misi berjalan dengan lancar" monolog Sullyoon sambil tersenyum bangga

...

Chenle tidak pergi ke ruangan kerjanya, melainkan Chenle pergi ke belakang gedung dan langsung duduk di bangku taman yang tersedia di sana

Bossku Ternyata Pacar Rp ku • CHENJICHENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang