Bab 26

350 45 5
                                    

lorong-lorong sekolah tampak sepi dan sunyi. Suara langkah kaki siswa yang biasanya ramai kini tergantikan oleh keheningan yang mendalam. Hanya ada beberapa guru yang berjaga di sudut-sudut tertentu, mengawasi keadaan dengan tatapan kosong. Gedung sekolah yang berlantai enam itu, yang biasanya dipenuhi dengan tawa dan canda, kini hanya menyisakan bayangan. Jam pembelajaran yang sudah dimulai mengubah suasana ini menjadi sunyi. membuat setiap sudutnya terasa lebih sepi dan melankolis.

Seiring dengan dimulainya jam pembelajaran, lorong-lorong yang dulunya menjadi tempat berkumpul dan bersosialisasi kini hanya dipenuhi dengan kesunyian. Dinding-dinding yang pernah menjadi saksi bisu berbagai cerita dan pertemuan kini hanya menyimpan kenangan. Setiap langkah yang diambil terasa berat, seolah mengingatkan akan kehilangan interaksi yang hangat. Dalam keheningan ini, lorong-lorong sekolah menjadi saksi bisu dari perubahan yang tak terhindarkan, menunggu saat-saat ceria itu kembali hadir.

Di sudut lorong lain, terdengar sebuah langkah kaki yang berjalan dengan buru- buru dan lorong sudut sekolah di sisi lain terdengar langkah kaki yang santai.

BRAK...

TRAK...

MEONG...

eh itu kucing nyasar -_- kah, kok bisa jatuh?

"Aw aw, ma-maaf kak, saya tidak melihat kakak tadi" kata seorang gadis yang sedang merapikan buku-bukunya yang berserakan.

Orang yang ditabrak nya hanya berdiri dan menatap dingin gadis itu, tidak mengatakan apa-apa.

"Hm" jawab singkat nya dengan dingin.

Gadis itu yang sudah membereskan bukunya yang berserakan langsung bediri dan menatap orang yang ditabrak nya, dia tercengang dan sedikit membuka mulutnya.

"Lain kali perhatikan jalan" kata orang itu dan langsung pergi.

Gadis itu menatap orang yang ditabrak nya tanpa mengedipkan mata dan saat melihat orang itu sudah berjalan jauh, dia langsung tersadar dan sedikit memerah di setiap pipinya.

"Si-siapa dia? Dia terlihat tampan sekali dan juga setau ku di novel ini tidak ada lagi yang lebih tampan daripada protagonis pria dan antagonis pria, sepertinya di dunia novel ini dia bahkan terlihat lebih tampan, aku harus mendapatkan dia" tekatnya sebelum berjalan pergi.

Saat di waktu yang sama namun di lorong yang berbeda, orang yang ditabrak nya hanya memainkan ponsel sambil berjalan namun sebernarnya dia sedang berbicara dengan hal yang ajaib.

"Tuan, bukan kan tadi itu protagonis wanita nya? "

"Yeah, sepertinya memang begitu" jawabnya.

"Bukannya dia terlihat berbeda tuan?"

"Yeah"

"-_-, singkatnya, eh tuan tapi anda lihat tadi jiwanya, sepertinya jiwa itu adalah jiwa yang terlepas dari kurungan jiwa"

"Kurungan jiwa?"

"Kurungan jiwa dalam dunia ini sering kali merujuk pada konsep di mana jiwa atau esensi seseorang terperangkap dalam suatu bentuk atau tempat tertentu, biasanya sebagai akibat dari sihir, kutukan, atau konflik dengan entitas supernatural."

"Berarti dia jiwa nyasar?"

"Bisa jadi seperti itu dan bisa jadi tidak"

"Gak jelas"

"Maksud saya itu, bisa jadi dia jiwa yang nyasar dari lepasan kurungan jiwa dan juga bisa saja dia memang sudah menargetkan dunia ini untuk ditempatkan nya"

"Oh yalah"

"Auah, ngomong dengan tuan jadi gak jelas, lebih baik saya off _-" sistem itu tiba-tiba menghilang.

Orang yang dia panggil tuan adalah devan yang hanya mengangkat bahunya acuh-tak acuh lalu berjalan mendekati parkiran, dia menaikin motornya lalu menggunakan helmnya dan menghidupkan motornya.

Saat dia sudah berjalan pergi, seseorang gadis yang ditabrak nya tadi menatap dari kejauhan sambil menutup mulutnya karena tercengang.

"Itu bukannya motor balap yang baru keluar beberapa hari yang lalu, berarti dia bahkan lebih tajir juga"

"Jadi anda ingin membatalkan misi nya nona?"

Kata sebuah sistem di kepalanya yang hampir sama dengan yang tadi namun memiliki perbedaan, sistem yang digunakan adalah sistem percobaan dan yang utama adalah sistem yang sudah lama juga berpengalaman.

"Kau lihat, dia lebih tampan dan juga lebih tajir, jadi tidak ada masalah kan jika aku mengubah protagonis pria nya"

"Nona anna anda harus menyelesaikan misi nya jika anda ingin bereinkarnasi ke dunia lain"

"Jadi jika aku tidak menyelesaikan misi nya, berarti aku tetap akan disini? Itu tidak masalah jika aku bisa mendapatkan dia" kata nya dengan senyum penuh arti.

"Anda tidak boleh melangga-"

Sebelum sistem itu berbicara lebih lanjut, langsung di potong.

"Sistem off"

"Perintah diterima, sistem di nonaktifkan, bib bib"

Suara sistem itu menghilang dan hanya menyisakan gadis itu yang masih tersenyum sambil menatap parkiran yang sudah kosong.

"Aku tidak peduli dengan misi nya, bagaimana caranya aku harus mendapatkan dia, lebih baik yang 100% berbeda dengan protagonis pria karena dia bahkan lebih-lebih tampan juga tajir"

"Aku harus segera pergi dari sini, sebentar lagi akan istirahat" Dia berjalan mundur dan berbalik lalu pergi.

I'm a handsome man, no I'm a handsome womanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang