2."Penyakit"

21 2 0
                                    

Dikarenakan, cukup banyak orang yang berbakat dalam bidang seni. karena sebab itu, Diciptakan nya beberapa lembaga yang membantu dan mendukung orang orang berbakat dari berbagai dunia.

Dari Seniman terkenal, hingga Seniman jalanan sekaligus. Dengan memberikan pelatihan dalam bidang seni yang mereka segani.

Seperti  bermain alat musik, melukis, mewarnai, memahat, dan lainnya sekalipun.

Lembaga tersebut membantu dengan cara membiayai, melatih, dan mendukung para seniman tersebut.

Sudah cukup banyak juga, seniman seniman yang telah didukung, dan dibantu oleh lembaga tersebut.

Meskipun, beberapa dari mereka sudah dibantu. Tapi beberapa dari mereka ada yang sudah tidak dapat ditolong sekalipun.

Bahkan, sampai merenggut nyawa mereka. Cepat, ataupun lama. Dikarenakan alasan tersebut, beberapa seniman terkenal yang didukung oleh lembaga tersebut.

Harus mengubur mimpi mereka untuk membuat karya seni seumur hidup mereka, sekaligus mengubur diri mereka bersamaan.

Tak sedikit, pun yang meninggal pada umur yang sangat muda.

Alasan, mengapa  mereka bisa meninggal. Dikarenakan, sebuah penyakit yang disebut "art disease".

Sebuah, penyakit yang hanya mengincar para seniman. Penyakit ini adalah sebuah penyakit yang cukup langka.

Tapi, tidak sedikit juga yang harus meregang nyawa karena penyakit ini.
Art disease adalah sebuah penyakit yang menyerang para seniman dibagian tubuh secara acak.

Bagaimana, hal itu bisa terjadi?

Biar ku cerita kan pada kalian, pada zaman dahulu di sebuah negeri yang damai dan makmur.

Muncul lah, seorang dewi yang menyebut bahwa dirinya adalah seorang dewi pencipta.

Dewi itu memberikan sebuah berkat, kepada para warga disana. Berkat itu adalah dapat menciptakan sesuatu lewat " Karya seni" yang mereka ciptakan.

Seperti, jika ada seseorang yang melukis sebuah roti. Maka roti itu dapat muncul sendirinya.

Mereka bisa melakukan hal itu karena berkah yang masing-masing mereka Terima.

Dengan, berkah itu pula mereka dapat menciptakan apapun yang mereka inginkan maupun menirunya sesuka mereka.

Tapi, karena berkah itu warga di negeri tersebut. Mulai menganggap bahwa "Seni" adalah semuanya dan bagian dari diri mereka.

Hingga, tanpa mereka sadari. Mereka telah kelewatan batas. Dan menyalah gunakan berkah tersebut.

Dewi pencipta yang memberikan berkah itu pun murka, dan marah karena hal tersebut.

Lalu, memberikan kutukan kepada warga di negeri tersebut. Yaitu, sebuah kutukan yang dapat merenggut nyawa mereka lewat Seni.

Semakin, lama mereka menciptakan dan membuat karya seni. Semakin realistis pula Seni yang mereka buat.

Yang, berarti semakin besar pula tenaga yang mereka gunakan untuk Seni tersebut.

Dan jika mereka terus melakukan nya, mereka bisa kehilangan kendali atas diri mereka sendiri, maupun kewarasan dan akal mereka sendiri.

Dikarenakan, kutukan yang mulai menggerogoti pikiran, akal, dan fisik mereka. Bahkan, "nyawa" mereka yang bisa jadi taruhan nya.

Dikarenakan,hal tersebut makin banyak berdatangan korban jiwa di negeri tersebut.

Yang membuat beberapa dari mereka harus berhenti melakukan bidang tersebut.

Jika ada seorang seniman yang tidak terkena penyakit tersebut mereka termasuk golongan orang beruntung. Tapi ,bagi mereka yang terkena penyakit tersebut.justru sebaliknya mereka telah mendapat kesialan.

"Malang "

Adalah, sebuah kata yang tepat untuk menggambarkan nasib dan takdir mereka.

Disebabkan, hal itu juga. Beberapa dari salah satu seniman itu tidak hanya diakhiri hidup nya, tapi juga mengakhiri hidup mereka sendiri.

Dikarenakan, tekanan yang mereka dapat dari penyakit tersebut.

Tapi, tidak sedikit juga yang sudah pasrah dan berdamai dengan keadaan mereka sekarang.

Kalau kalian bertanya,

"bagaimana cara menghilangkan  penyakit tersebut? "

"Apa tidak  ada cara  untuk menyembuhkan nya? "

Jawaban nya,..

"Tidak ada"

Tapi, sebenarnya ada sebuah cara menghilangkan penyakit tersebut. Dengan cara berhenti membuat karya seni.

Bagi beberapa seniman yang sudah tumbuh berdampingan dengan seni, dan lahir dengan bakat tersebut.

Akan sangat sulit bagi mereka untuk berhenti melakukan nya, seperti seorang pencandu narkoba, maupun pemabuk.

Tapi jika, contohnya mereka tetap melakukan nya. Maka diri mereka sendiri yang harus  membayar nya.

Dengan cara menumbalkan nyawa mereka. Sebenarnya berhenti membuat karya seni hanya memberhentikan penyakit tersebut.

Dan tidak menyembuhkan nya secara penuh. Meskipun, mereka berhenti melakukan nya  tetap saja penyakit itu takkan hilang.

Ada dua jenis, level dari penyakit "art disease" ini:

Yaitu tahap pertama, adalah disaat mereka mulai merasa mudah lelah dan energinya gampang terkuras.

Dan, tahap akhir.

Yaitu, tahap kedua. Yaitu disaat  seorang  seniman terus melukis tanpa henti. Dan pada akhirnya kehilangan akal.

Biasanya, orang yang mengalami tahap dua ini. Memiliki ciri-ciri seperti:

1.seni yang mereka buat makin terasa nyata.
2.mereka dapat menciptakan seni berwujud manusia yang dapat berinteraksi seperti manusia nyata.
3.seni yang mereka ciptakan ke dunia nyata, dapat bertahan lebih dari 3 minggu.
4.dada yang terasa sesak, dan badan yang suhu nya suka berubah
5.bagian tubuh dan organ , atau fungsi tubuh mereka. Yang mulai "menghilang"

Semakin lama, mereka melakukan nya. Semakin cepat juga maut menjemput.

Dan penyakit tersebut lah, yang dialami oleh seorang pemuda bernama "Dirga"

"Apa yang akan terjadi selanjutnya? "

"Apa kah Dirga akan berhenti membuat karya seni? "

"Adakah cara untuk menyembuhkan penyakit tersebut? "

"Bisakah Dirga kembali ke hidup normal nya? "

Saksikan kelanjutan nya di  buku "Seni, Karya, Dan Cinta" oleh jdhrdbdn.
_________________________________________see you guys, Love you all

"Jangan lupa vote (^v^)"

Seni, Karya, Dan Cinta (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang