09. Penjelasan yang Dibutuhkan

65 7 0
                                    

Up!

Vote!

Comment!

Happy reading! ‹3



















💚🔙💚
•••

Ada empat kepala yang berdiam diri di ruang tamu sebuah rumah yang begitu sederhana ini. Keempat-empatnya hanya diam dan saling melirik satu sama lain, tak tau cara untuk memulai pembicaraan. Kamu adalah salah satu dari mereka. Sepulang kerja tadi, kamu dikejutkan dengan keberadaan dua laki-laki asing yang sangat kamu kenal, duduk bersama adikmu di ruang tamu.

Perasaanmu mendadak tak menentu. Untuk apa mereka -Hendery dan Xiaojun- datang bertamu di rumahmu malam-malam begini? Apakah... apakah ini masih soal satu tahun yang lalu? Apakah Hendery datang untuk membahas hal itu? Kamu tidak menemukan clue sama sekali.

Oleh sebab itu, karena terlanjur basah, kamu putuskan untuk mandi sekalian. Kamu pamit sebentar untuk mengganti pakaian dan segera kembali setelahnya. Di sini lah kalian berempat duduk, masih belum memulai apapun karena suasana mendadak canggung.

Kamu pun melirik Jisung yang juga duduk di sampingmu, berniat untuk meminta penjelasan. Namun, yang Jisung lakukan hanya membuang wajah lantaran tak bisa membantumu di situasi seperti ini.

"Ehm..."

Suara canggung keluar dari mulut Hendery yang sontak membuat semua atensi tertuju padanya. Hendery pun gugup, ia segera menegakkan badan dan berdeham untuk menenangkan diri. Menoleh sejenak ke arah Xiaojun untuk memastikan bahwa sudah waktunya untuk memulai. Xiaojun memberinya anggukan mantap.

Di situ lah, Hendery mulai mengutarakan maksud kedatangannya.

"Begini... aku sama Xiaojun ke sini karena mau ngelurusin kejadian waktu itu."

Kamu masih menatapnya saat bertanya, "Waktu kapan?"

Hendery menelan ludah, bersusah payah untuk tidak terlihat gugup lantaran kamu menatapnya dengan intens seolah ingin melubangi kepalanya dengan tatapanmu.

"Anu... kejadian satu tahun lalu, kejadian yang bikin kita jadi kaya gini. Aku mau ngelurusin, aku mau jelasin apa yang sebenernya terjadi waktu itu."

Fyuhh...

Akhirnya ia berhasil menjawab dengan lancar tanpa salah kata. Xiaojun mengangguk membenarkan ucapan Hendery. Saat kamu menoleh lagi ke arah Jisung, adikmu itu juga ikut mengangguk menyetujui. Kamu menghela napas sejenak.

Inikah waktunya?

Apakah kamu sudah siap untuk ini?

Apakah satu tahun adalah waktu yang cukup bagimu untuk mendengarkannya sekarang?

Suasana hening kembali. Hanya terdengar suara detak jam yang tergantung di dinding sana. Hendery memandangmu dengan was-was, takut kalau-kalau kamu tidak mengizinkannya untuk berada di sini lebih lama. Takut kalau kamu tak ingin mendengarkan apa yang ingin ia jelaskan. Ia takut. Takut kalau tekadnya ini akan berakhir dengan kesia-siaan.

"Kenapa?" Tanyamu. Kamu kembali menatap Hendery yang juga tengah menatapmu, "Kamu yakin kamu ngga bohong? Kamu yakin kamu ngga ngarang cerita biar aku percaya sama kamu lagi? Kenapa sekarang kamu mau jelasin? Kamu belum bisa terima sama keadaan kita yang kaya gini?"

Hendery membisu. Xiaojun yang merasa bahwa sahabatnya telah kehilangan kepercayaan dirinya itu pun mulai membantu berbicara, "Dery dijebak. Waktu itu kantor ada masalah, saingan perusahaan Dery sengaja masukin orangnya ke kantor buat nyuri beberapa data dan berusaha buat ngehancurin Dery."

Marriage Life 🔙 2'nd Chance with HenderyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang