01.pemilik loker 670.

6 1 0
                                    

"𝙏𝙚𝙧𝙠𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙨𝙞𝙢𝙥𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙠𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣. 𝙎𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙗𝙚𝙧𝙙𝙚𝙗𝙪 𝙝𝙞𝙣𝙜𝙜𝙖 𝙠𝙞𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙢𝙖. 𝙆𝙞𝙣𝙞, 𝙢𝙪𝙣𝙘𝙪𝙡 𝙥𝙚𝙧𝙡𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙠𝙖𝙩 𝙨𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜. 𝙎𝙞𝙖𝙥𝙖 𝙙𝙞𝙖? "

~ Asellia franchika annira.





"Ehm.. Siapa yang akan menjadi tokoh utama? "

Gadis itu melamun sembari menatap langit diluar jendela. Tangannya memainkan bolpoin tak berarah. Bertopang dagu dengan pikiran yang melayang.

Menikmati imajinasi yang sedang berputar. Hingga melupakan lautan rumus-rumus matematika yang terpapar diatas papan tulis lebar.

Tersibukkan dengan panorama langit yang cerah.

Julia. Selaku guru matematika yang stuck di gelar magister, dengan julukan guru garong atau guru jidad lebar, tengah memantaunya dari kejauhan.

Melangkah sembari menjelaskan menuju mejanya lalu meraih sebuah penggaris kayu panjang.

Terus berbicara panjang lebar mengenai rumus yang berkaitan, dengan mata yang terus memantau seorang gadis berbangku tengah samping jendela.

Sesekali wanita paruh baya itu berdeham lantang. Seakan bergaya menetralkan suara supaya tak terjadi serak.

Namun usahanya gagal. Gadis itu sedang asik berjibaku dengan fantasinya. Tersenyum, tertawa, sangat terlihat tak berdosa.

Beberapa kali Julia memberi kode, gadis itu tetap tak merasa. Pada akhirnya, Ranea teman sebangku nyalah yang merasa.

"Sel! Lo lagi ngapain? Dilihatin bu Juli loh" Bisik Ranea sangat lirih.

"Gue bingung tokoh utama itu mau kek gimana ya.. " Jawab Asel berfantasi.

"Sel, sel!! Sadar woi!! Entar lo suruh maju baru tau rasa lo"

"Aha.. Gue tau!!! "
"Gimana kalo tokoh uta~"

"ASELLIAAAAA" Teriak Julia tepat sasaran, disaat gadis itu ganti posisi.

Suaranya menggelegar. Seluruh mata tertuju padanya.

"Mampuss!!" Ucap Ranea lirih, menutup kedua matanya.

"Saya bu? Kenapa? " Tanya Asel polos, tanpa beban. Sembari Mengerjapkan kedua matanya.

"MASIH TANYA KAMU HAH?! KENAPA, KENAPA, LAGI NGAPAIN KAMU?! " Sahut Julia bernada tinggi.

"Lagi mikir bu"

"MIKIR APA? "

"Mikir siapa tokoh utama yang cocok masuk di cerita saya" Jawab Asel jujur langsung disahut tawa seluruh siswa.

"Asel goblok" Umpat Ranea lirih bertutup buku.

"KAMU TUH YA... UDAH NILAI MATEMATIKA PAS-PASSAN, BERANI BERANINYA KAMU MIKIR SELAIN PELAJARAN SAYA?! " Kian naik pitam Julia dibuatnya.

Wajah yang memanas sepertinya hampir mengeluarkan uap. Ditambah jawaban jujur yang menyakitkan. Wanita paruh baya itu memukulkan penggaris kayu tepat diatas meja bangku depan.

BRAAAAKK

Satu pukulan seketika kelas senyap. Terlebih lagi Afri murid teladan korban bangku samsak Julia, mengalami shock hingga pensil dalam genggamannya terbang entah kemana.

AbstrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang