02 : Crush

81 21 4
                                    

Xiao Zhan, aku tak percaya ada seseorang yang membalas tulisanku. Akhirnya saat seperti ini datang juga. Akhirnya ada seseorang yang mengusik ketenanganku. Lebih tepatnya mungkin kesepian. Kedengarannya sangat menyedihkan dan menyebalkan, bukan? Jadi kamu mahasiswa sastra, lalu apa yang kamu lakukan dengan buku-buku filsafat yang membosankan itu? Jangan katakan kau memiliki minat yang sama denganku. Menjadi penyendiri dan memutuskan menjaga jarak dengan orang lain memang sesekali memberikan kenyamanan, tapi sejujurnya ... aku sedih. Kenyamanan tidak seperti ini, tidak di tempat ini. Katakan bagaimana kesan dan pengalamanmu di kelas sastra, apa kamu senang kuliah di sini? Pernahkah kamu mendengar beberapa rumor sesat di sekitarmu? Ceritakan padaku saat kamu sempat.

Catatan : Jangan bercerita pada siapa pun tentang surat ini. Aku akan terus memperingatkanmu sampai tiga kali.

Chen Yu

Xiao Zhan tersenyum sendiri membaca rangkaian tulisan di buku catatan biru yang baru dia ambil dari sela buku-buku tebal dengan sangat hati-hati. Hari sabtu siang ini bisa dikatakan hampir tak ada mahasiswa yang duduk diam dan sibuk mencari referensi atau membaca. Hanya ada beberapa orang yang keluar masuk, berdiskusi sebentar dan bubar lagi. Situasi seperti ini membuat Xiao Zhan leluasa untuk menulis surat balasan untuk Chen Yu.

Hai Chen Yu, aku menunggu tiga hari sampai kau akhirnya membalas suratku. Aku tahu mungkin kamu sibuk. Membaca tulisanmu, aku bisa menebak bahwa kamu mengambil jurusan filsafat. Apa aku benar?

Aku juga menyukai filsafat, tapi tidak sampai sedalam itu. Hanya sesekali tertarik membaca atau tergelitik oleh rangkaian kata mutiara yang terkadang sulit dipahami. Tapi bagian perpustakaan ini memang sedikit sunyi. Itu artinya kamu sering duduk menyendiri di sini. Aku bisa membayangkan kamu menulis di meja tempat aku menulis sekarang. Dingin dan sedikit berdebu, serta memandang keluar jendela ke arah kebun belakang yang dipenuhi pepohonan. Jika dipikirkan memang suasana yang menenangkan. Tapi aku tidak merasa kesepian. Aku memiliki banyak teman yang seru di kelasku dan kelas sastra sangat menyenangkan.

The Secret Letters (End Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang