31. Baby Blues

1.1K 177 106
                                    

jangan lupa vote🙂

🍀

Selama Geewoni di rumah sakit, orang tua mereka selalu memberikan dukungan penuh. Mereka bergantian datang, membawa makanan dan memberikan semangat kepada Geewoni dan Suhyeon. Orang tua Geewoni, yang pernah mengalami banyak kesulitan sebelum akhirnya memiliki anak, sangat memahami apa yang dirasakan putri mereka.

Pada hari kelima, ketika dokter memberi kabar baik bahwa Geewoni sudah cukup sehat untuk pulang, orang tua mereka juga hadir untuk membantu. Mereka membawa kursi roda untuk mengantar Geewoni ke pintu keluar rumah sakit. Suhyeon menggendong Soowon yang terbungkus selimut hangat, sementara orang tua mereka mengikuti di belakang, memastikan semuanya berjalan lancar.

Di perjalanan pulang, suasana di dalam mobil penuh dengan kebahagiaan dan harapan. Geewoni merasa lega bisa melihat langit biru dan merasakan udara segar. Meski perutnya masih sedikit nyeri, kehadiran keluarganya memberikan kekuatan ekstra.

Setibanya di rumah, orang tua Suhyeon membantu menyiapkan tempat tidur dan boks bayi untuk Soowon. Mereka juga memastikan rumah dalam keadaan nyaman dan siap menyambut ibu dan bayi yang baru pulang.

“Selamat datang di rumah, Geewoni,” kata ibu Suhyeon sambil memeluk menantunya dengan lembut.

Ayah Geewoni tersenyum dan berkata, “Kita ada kapanpun kau butuh bantuan. Jangan ragu untuk meminta.”

Dengan hati-hati, Suhyeon meletakkan Soowon di boks bayinya. “Selamat datang di rumah, sayang,” bisik Suhyeon kepada bayi mereka. Geewoni tersenyum melihat pemandangan itu, merasa bersyukur dan penuh harapan untuk masa depan mereka bersama.

Malam itu, setelah memastikan Soowon nyaman di boksnya, Geewoni dan Suhyeon berbaring di tempat tidur mereka. Orang tua mereka sudah pulang untuk memberi mereka ruang beristirahat, namun mereka tahu bahwa dukungan dari keluarga selalu ada di belakang mereka.

“Kami harus pulang.” kata mertua Geewoni, Geewoni mengangguk, “Haneul? Kenapa dia ikut pulang, Bu?’

Mertuanya tersenyum, menangkup wajah menantu tersayang, “Menjadi ibu baru itu tidak mudah, Nak. Mengurus satu saja sulit apalagi lebih dari satu. Jangan dipikirkan, Haneul baik-baik saja bersama kami.”

Wanita itu mengangguk setuju. Sedangkan orang tua Geewoni menginap untuk 3 hari 2 malam, sebelum akhirnya kembali pulang.

Keduanya merasa lelah namun juga sangat bersyukur. Mereka saling merangkul, mengetahui bahwa perjalanan mereka masih panjang, namun dengan cinta dan dukungan satu sama lain, mereka siap menghadapi apapun yang datang.

“Terima kasih telah berada di sisiku,” bisik Geewoni sebelum tertidur.

Suhyeon mengecup kening istrinya dengan lembut. “Selalu, sayang. Selalu.”

Geewoni dan Suhyeon tahu bahwa mereka bisa melewati tantangan apapun. Mereka harus melewati babak baru dalam kehidupan mereka, sebagai orang tua dari Soowon yang cantik.

Pada hari ke-9, barulah baik Suhyeon maupun Geewoni memberitahu di sosial media mengenai kelahiran putri pertama mereka. Berbagai do'a diucapkan untuk mereka, keduanya merasa bersyukur untuk itu.

Pada hari ke-10, orang-orang mulai berkunjung untuk menjenguk Soowon. Iya, hanya Soowon.

Geewoni duduk di tepi ranjang, menatap Soowon yang tidur nyenyak di boks bayi. Mata Geewoni tampak lelah, lingkaran hitam di bawah matanya semakin kentara. Suara bel pintu membuyarkan lamunannya. Suhyeon membuka pintu dan menyambut tamu-tamu yang datang.

Teman-teman dan keluarga berbondong-bondong masuk, langsung mengerumuni Soowon. Mereka membawa hadiah berwarna-warni, mulai dari baju bayi hingga mainan. Suara-suara mereka memenuhi ruangan, semuanya tentang Soowon.

Blissful of Renewal | soohyun jiwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang