Setelah sekian lama, saya update lagi nih. Jangan lupa untuk vote dan komen yah!!
Biar lanjut, bantu komen hingga 100!!
Selamat membaca
**
Sesampainya Aretha di perusahaan, menggunakan Taxi, Aretha langsung bergegas ke dalam ruangannya. Tetapi saat di depan pintu ruangannya, Aretha berhenti karena melihat Vizon berjalan santai keluar dari ruangan pria itu sendiri.Aretha berdecak dan memanggil Vizon. "Mr. Starman!" katanya hampir berteriak.
Membuat Vizon yang hendak pergi entah ke mana langsung berhenti dan menoleh.
"Oh, kau sudah sampai ternyata," ucap Vizon santai dan tertawa tipis.
Membuat Aretha benar-benar muak.
"Apa-apaan kau!! Kenapa kau langsung pulang saat aku masih di sana?! Dan pestanya belum juga berakhir!" Aretha mengamuk.
Sungguh! Dia sangat marah karena Vizon meninggalkannya tadi.
Alis Vizon terangkat menatap Aretha. "Memangnya kenapa jika aku pulang lebih dulu. Lagian tugasku sudah selesai di sana. Tidak ada lagi yang penting!" jawab Vizon seolah tidak bersalah sama sekali.
Aretha membelalakkan matanya dan menatap Vizon tidak percaya. Lalu Aretha memikirkan apa salah Vizon, dan ternyata ucapan pria itu ada sedikit benarnya juga. Karena tadi Vizon sudah diperkenalkan oleh Mr. Leo.
Aretha kesal mungkin hanya karena dia ditinggal sendiri di pesta membuatnya mengeluarkan uang untuk membayar taxi, sedangkan saat berangkat tadi dia bersama Vizon.
"Oke. Intinya seperti ini, kau ... kau sama saja tidak sopan, kau tidak permisi kepada Mr. Leo membuatku harus mengarang banyak cerita untuk mencari alasan yang tepat untuk kepergianmu yang tiba-tiba itu," kata Aretha seadanya.
Vizon semakin menatap Aretha geli. Matanya menyipit heran. "Hanya karena itu kau semarah ini dan melupakan sikap formalmu selama ini?" tanya Vizon menggoda.
Aretha menganga dan menggeleng. "Tidak ... hanya saja-" Dia tidak menjawab karena tidak tahu harus berucap apa lagi.
"Sudah, lupakan saja sikap tidak sopanmu itu. Dan seharusnya kau berhutang padaku karena aku telah mengarang cerita kepada Mr. Leo untuk menyelamatkanmu." Aretha mendengus setelahnya. Matanya tajam menatap Vizon. Serta gayanya yang menantang dengan tangan di pinggang.
"Right now, you still have an important meeting with Mr. India. So don't try to go unclear again, sir," kata Aretha mengingatkan.
Vizon dengan pandangan gelinya mengangguk. "not anymore, because you'll be angry if I leave you, won't you?"
Aretha kembali membelalakkan matanya. "Mana ada, jangan mengada-ada, sir!" tekan Aretha kesal.
"Oke. Persiapkan semua berkas kita. Aku akan kembali beberapa menit lagi." Vizon pun menjauh dan pergi dari sana. Tapi masih dengan senyum geli pada bibirnya.
Membuat Aretha lagi-lagi menyindir pria itu. "Dasar! Berharap sekali pria itu. Maksudnya aku marah karena dia tinggal? Yang benar saja. Bahkan itu lebih baik daripada harus bertemu dengannya. Dasar narsis!" dumel Aretha sebelum berbalik masuk ke ruangannya.
***
Aretha menatap jam tangannya berulang kali karena lagi-lagi Vizon membuatnya khawatir karena belum melihat ujung hidup pria itu. Bosnya yang arrogant yang mengatakan akan kembali beberapa menit lagi. Tapi, Vizon belum kunjung datang juga. Bahkan tidak ada tanda-tanda bahwa dia akan datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Starman
Romance"Aretha, kenapa kau selalu menghilang saat aku bangun tidur. Tidak bisakah kau menungguku bangun dan kita melakukan sarapan bersama?" tanya Vizon. "Dan ... juga kenapa kau terus memakai kemejaku, My Queen. Lama-lama, kemejaku akan habis karena terus...