Part 2

138 23 6
                                    

Hy Readers.

Salam kenal dari aku Author pemula.🤭
Semoga Readers suka membaca karya pertama Author di WP.

Support dari Readers dari bentuk Coment and vote sangat Author butuhkan ya. 💗

______________________🌊___________________
SELAMAT MEMBACA
___________________________________________

Cahaya pagi merayap masuk melalui celah dinding rumah kayu. Lea, membuka mata perlahan, merasakan sisa-sisa kesedihan malam sebelumnya.

Pipinya masih terasa kaku oleh jejak air mata yang mengering. Ia bangkit duduk, memandangi kamarnya yang sunyi. Bantal yang lembab mengingatkannya akan tangisan panjang yang mengantar tidur malamnya.

"Bahkan, dalam tidurpun kebahagiaan tidak berpihak kepadaku," ucap Lea, sambil menatap bantal yang lembab.

Lea menarik napas dalam-dalam. Berusaha mengumpulkan kekuatan untuk menghadapi hari baru.

"Tubuhku lelah sekali, rasanya aku tidak ingin kemana-mana. Tapi... Kalau aku tidak kerja, mau makan apa aku," ucap Lea dengan perasaan yang malas.

Perlahan Lea melangkah ke jendela, membuka pintu lebar. Sinar mentari pun langsung membelai wajahnya, seolah ingin menghapus kesedihan yang tersisa.

Saat memandang keluar, pikiran Lea melayang jauh.

"Kemana tubuh ini harus kubawa untuk menata kehidupan yang rumit ini," gumam Lea.

Ia memejamkan matanya, mendongakkan kepala menantang langit luas.

Dalam heningnya, tiba-tiba sebuah nama negara berbisik dalam benaknya. "Polandia," gumamnya. Entah kenapa nama itu bisa lolos dari bibirnya dengan lancar.

Hatinya berdesir, ia merasa ada sebuah tekad untuk merantau kesana. Mencari peluang dan pengalaman baru, yang tidak bisa ia temukan di tanah kelahirannya.

Seketika Lea tersenyum.

"Dulu, waktu sekolah aku pernah membaca buku tentang Negara Polandia, dan itu sangat jauh. Tapi kenapa hatiku sangat yakin untuk kesana?" Ucapnya penasaran.

"Aku tidak bisa membayangkan diriku berjalan, di jalanan bersejarah itu. Menikmati alam, belajar bahasa baru. Bahkan, bertemu orang-orang dari berbagai penjuru dunia. Apakah aku bisa, membangun kehidupan yang selama ini hanya dalam angan-angan diriku?" Ia bertanya dengan dirinya sendiri, berharap ada balasan dari apa yang ia pertanyakan.

Ada sebuah keinginan besar dalam dirinya, yang tiba-tiba ia dapatkan setelah malam panjang dengan tangisan.

Keinginan untuk pergi ke Polandia bukan sekedar pelarian dari kesedihan. Bagi Lea, ini adalah kesempatan untuk menemukan dirinya sendiri, untuk tumbuh dan berkembang, dari luar zona nyaman.

Meski hatinya merasa berat, tekad untuk mewujudkan mimpi ini mulai tumbuh, memberikan secercah harapan di tengah kesedihannya.

Dengan satu tarikan napas panjang. Lea memutuskan. Hari ini, ia akan mulai mewujudkan bagaimana cara mewujudkan impiannya ke Polandia.
Mungkin perjalanan ini akan menjadi obat bagi luka hatinya, dan membuka lembaran baru dalam hidupnya.

"Aku pasti bisa sampai kesana," ucap Lea penuh semangat.
Dengan langkah ringan, Lea bergegas ke kamar mandi, air dingin yang membasuh wajahnya, seolah juga membasuh segala keraguan.

Ia menatap cermin, melihat pantulan dirinya yang penuh determinasi.
Jemarinya dengan cekatan menata rambutnya yang panjang, menjadi sanggul rapi.

"Sepertinya ini lebih nyaman," gumamnya. Sambil berjalan ke kamar merapikan anak rambut yang menyapa alis tebal miliknya.

Lea membuka lemari pakaian, tangannya menyentuh satu persatu dress miliknya, yang tidak terlalu banyak. Namun pilihannya jatuh pada dress baby blue.

Warna yang mengingatkannya pada lautan lepas. Celana over jeans, melengkapi penampilannya yang manis.

Sebelum meninggalkan kamar, mata Lea kembali tertuju pada foto ibunya yang sudah usang. Ia mengambil foto itu dengan lembut, mengecupnya penuh kerinduan. Lalu meletakkannya kembali.

"Aku pergi dulu, doakan keinginan dan harapan yang sudah aku langit kan menurunkan bintang, untuk jiwa kehidupanku," bisiknya penuh harap.

Tidak ada sarapan hari ini. Dengan mantap Lea membuka pintu rumah, dengan langkahnya yang ringan. Siap menyongsong hari dengan optimisme.

Lea Menyambut dunia dengan senyum lebar, bagi Lea setiap langkahnya, setiap keringat yang akan ia teteskan hari ini. Semua adalah bagian dari perjalanan menuju impian.

"Lea, mulai hari ini. Buang semua kesedihan yang membuat harimu buruk. Ayo berkerja lebih keras, menabung lebih banyak dan kita akan membuat impian menuju Polandia menjadi kenyataan," ucapnya dengan semangat. Di saksikan mentari pagi yang cerah seakan ikut mendukung apa yang Lea ucapkan.
__________________________________________

Jangan lupa baca dan ikuti kisah WP ku ini. Dan jangan lupa tinggalkan coment and vote, karena itu sangat membantu Author dalam menulis. 😉👋🏻🙏🏻
Trimakasi sampai jumpa di bab selanjutnya nya.

___________________________________________

Foto!


Hayo...
Adakah Readers yang suka baca sejarah Negara luar, pas waktu sekolah atau sampai sekarang?

Kalau ada...
Jangan lupa di Coment yah!
Negara apa saja, mana tau Author ada inspirasi dari Negara yang Readers tuliskan.

The Ace of CupsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang