7.

48 5 3
                                    

Beberapa tahun kemudian....

Kini Fajri, dan zweitson telah lulus sekolah begitupun dengan teman temannya.

Fajri dan zweitson sedang berada di salah satu kafe yang dimiliki Fajri. Ya, setelah lulus Fajri memutuskan untuk membuat kafe dan mengelolanya bersama dengan zweitson, tidak kafe saja Fajri juga menjadi CEO di salah satu perusahaan sang ayah.

"Besok hari gw sama zweitson aniv, kira kira kasih hadiah apa ya" batin Fajri.

"Aji, kok melamun sih? Kenapa, ada yang kamu pikirin?" Tanya zweitson sambil memegang tangan Fajri.

Fajri menoleh dan menatap zweitson "heum? Engga kok, owh ya kamu mau pulang kapan? biar aku anterin"

"Ih ngga usah aku bisa pulang sendiri kok, lagi pula kamu kan ada meeting hari ini takut ganggu waktu kamu"

"Ngga papa kok kan yang ganggu kamu jadi aman lha"

"Ngeyel banget, nanti dimarahin ayah ngga ngga aku ngga mau"

"Engga, ayah ngga bakalan marah. Ayah ngerti kok tenang aja" ucap Fajri sambil menarik zweitson agar duduk di pangkuannya.

Zweitson pun menurut dan duduk dipangkuan Fajri "kamu ngga usah ngeyel deh, aku bisa pulang sendiri kamu ngga usah khawatir aku kenapa napa. Nanti aku bisa minta fenly buat jemput aku, sekalian aku mau beli barang ya bolehin dong"

Fajri menggelengkan kepalanya, ia menatap manik mata zweitson dengan dalam "mau beli apa sih hm? Pokoknya sama aku ngga boleh sama siapa siapa, tadi berangkat kesini sama aku, pulang harus sama aku"

"Hari ini aja kok"

"Aku bilang engga ya engga"

"Aji ih"

Fajri terkekeh pelan "apa sayang" ia menarik dagu zweitson agar mendekat ke wajahnya, zweitson hanya memejamkan matanya karena hembusan nafas Fajri menabrak wajahnya.

Fajri mendekatkan wajahnya ke wajah zweitson, ia menempelkan bibirnya ke bibir zweitson. Fajri melumat bibir itu dengan lembut, saking lembutnya zweitson pun mulai membalas ciuman Fajri tersebut.

Ia mengalungkan tangannya ke leher fajri, saat keduanya bercumbu tiba tiba ada seseorang yang masuk kedalam ruangan Fajri.

"Misi pak ini ada ber-

Keduanya reflek melepas ciuman tersebut Fajri membenarkan jas yang ia pakai dan zweitson berdiri dari pangkuan Fajri.

"Eum... Maaf pak s-saya tidak tau kalo bapak sedang i-itu" ucap karyawan Fajri.

"Lain kali ketuk pintu terlebih dahulu, jangan asal masuk. Kamu ini, kalo saya lagi ngapa ngapain gimana? Jangan diulang lagi"

"B-baik pak, maafkan saya" karyawan itu berjalan kemeja Fajri lalu meletakkan dokumen itu dan pergi keluar ruangan Fajri.

Fajri dan zweitson hanya saling memandang lalu keduanya tersenyum "aku lupa kunci pintu" ucap Fajri.

"Kamu mah nyosor mulu, malesin"

"Biarin"

Zweitson memutar bola matanya malas, ia membenarkan pakaian Fajri dan rambut belakang sang kekasih "nah udah cakep, jangan nyosor lagi awas kamu"

Fajri hanya terkekeh pelan "kamu mau nungguin aku ngga?"

"Lama"

"Engga sayang, sebentar kok ya"

Zweitson pun mengangguk "yaudah sana eh pesenin aku makan ya sekalian gitu"

"Iya, yaudah aku keluar dulu ya, nanti makanannya dianter" ucap Fajri lalu berdiri dari duduknya.

Cinta Kita - Jison || UN1TY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang