23

4.5K 584 216
                                    


Pukul 23.50 malam Zee terbangun dari tidurnya kala ia merasakan tenggorokan yang begitu kering, matanya mulai terbuka sepenuhnya namun seperti ada yang berbeda. Masih dengan posisi terlentang ia meraba raba area sampingnya, namun kosong. Kemana Gracia nya? Padahal semalam ia tidur dengan Gracia.

"Kok kosong sih?" gumam Zee yang masih mengumpulkan nyawanya.

Ia memilih mendudukkan dirinya dan bersandar, kamarnya saat ini benar-benar kosong hanya ada dirinya sendiri saja. Dan sekitar 2 menit ia terdiam matanya mulai melihat nakas sebelah kanannya yang di atasnya ada sebuah gelas, namun gelas itu kosong. Padahal Zee sudah haus sekali.

"Yaahh... abis lagi. Ck, mana mager ambil ke bawah" decak nya malas.

Namun tidak ada pilihan lain, tenggorokannya saat ini benar-benar membutuhkan cairan.

"Ambil aja lah bentar" putus Zee, ia pun turun dari kasurnya dan mulai melangkah keluar, tak lupa dengan gelas kosong di tangannya.

"Ambil aja lah bentar" putus Zee, ia pun turun dari kasurnya dan mulai melangkah keluar, tak lupa dengan gelas kosong di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahinya mengernyit, Zee menghentikan langkahnya tepat di tangga yang paling atas. Ia sedang menatap kedua orang yang sedang duduk di sofa panjang putih itu, mereka terlihat serius sekali, siapa lagi kalau bukan Gracia dan Shanju. Namun kedua orang itu sama sekali belum menyadari Zee yang tengah berdiri di atas sana.

"Tengah malem gini ngomongin apa sih, sampe serius banget gitu" monolog Zee dalam hati, dirinya kepo, namun ia masih betah hanya mengintip dari atas.

Bukan hanya mengintip, anak itu menguping juga. Zee terus di buat bingung, sepertinya pembicaraannya semakin serius kala ia mendengar intonasi suara yang mulai meninggi.

"Kebohongan apa sih?" gumam Zee saat mendengar Shanju selalu menyebutkan kata itu.

"Aku bohong juga demi kebaikan mami. Aku ngga mau sampai Zee tau kalo aku itu ternyata ibu kandungnya, bukan cicinya."

Deg!

Nafasnya seakan tercekat, Zee mendengar jelas ucapan yang keluar dari mulut Gracia. Dirinya tidak mungkin salah dengar karena itu jelas sekali, tubuhnya pun melemas seketika, hingga gelas yang di genggamannya pun

Prangggg!

Gelas yang tadi berada di tangan Zee terjun bebas begitu saja, pecah berkeping-keping hingga menimbulkan suara yang nyaring membuat orang yang berada di bawah sontak menengok ke arah kiri, dimana asal suara itu berada.

Kedua pasang mata Shanju dan Gracia spontan melebar, terutama Gracia.

"Astagfirullah, Zee? Hati-hati Sayang, diem disitu jangan bergerak" panik Shanju, pecahan gelas itu jelas berserakan di tangga.

Gracia panik melihat seseorang yang tengah berdiri di atas sana ternyata Zee, sekujur badannya bergetar saat ini, ia panik bahkan sangat panik. Rasa takut pun mulai menjalar, Gracia sudah tidak bisa menyangkalnya lagi, rahasia besar selama belasan tahun ini sudah terbongkar.

Beloved [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang