40

4.4K 553 53
                                    

Gracia, wanita itu sudah terbangun dari tidurnya sejak beberapa menit tadi. Tidurnya sudah sangat cukup, malam tadi juga Zee bisa tertidur lagi dengan nyenyak jadi dirinya pun bisa ikut tidur dengan aman.

"Zee... bangun yuk"

"Zeevara ikut Mama yuk? Mau ngga?"

"Ngga" gumam Zee sangat pelan, kepala anak itu malah mencari posisi yang lebih nyaman di dada sang Mama.

"Eh, udah bangun juga ternyata... Selamat pagi sayangnya Mama"

Zee yang memang sudah terbangun itu mendongak menatap Gracia, ia tersenyum gemas dengan mata yang di sipit sipitkan dan di tambah wajah bantalnya itu membuat yang melihatnya gemas bukan main.

"Kaya bayi ih, gemes banget" tangan kanan Gracia mencubit gemas pipi tembam anaknya itu.

"Aww sakit Mamaaa" keluh Zee sambil berusaha melepaskan tangan Gracia dari pipinya.

"Abisnya gemesin, ututututuuu anak ciapa cihh" bukannya melepaskan, Gracia malah semakin menguwel pipi Zee.

"Anak Oma wlekkk" Zee sempat-sempatnya menjulurkan lidahnya walau pipinya sedang menjadi korban kegemasan Gracia itu.

Sontak gerakan tangan Gracia terhenti, pipi Zee sudah terbebas. Melihat raut wajah Gracia yang murung membuat Zee puas dan semakin ingin menjaili mamanya.

"Aku anak Oma, Zee anaknya Oma Shanju... bukan Gurasiyaa" ucap Zee dengan nada yang di buat buatnya.

"Kamu anak aku" balas Gracia pelan.

"Masa sih?" Zee tengil mode on.

"Iyalah, kamu dulu ada disini" Gracia kini berbaring terlentang dan menunjuk perutnya.

Suasana hati Zee yang tadi senang menjahili Gracia itu jadi sedih, matanya menatap wajah Gracia setelah itu turun pada perut.

Dengan santainya posisi tidur Zee berpindah, ia menyandarkan kepalanya di atas dada Gracia dengan posisi menyamping menghadap perut Gracia, tangannya mengusap lembut perut itu.

"Mama dulu pasti sakit ya ngelahirin aku?" tanyanya sendu.

Gracia tersenyum, tangannya terangkat mengusap surai belakang Zee. "Sakit, sakit banget. Tapi itu ga sebanding sama rasa sakit waktu liat kamu lagi sakit, Mama tuh ngerasa berubah dan kayak... intinya kehidupan Mama tuh berubah banget sejak hadirnya kamu"

"Kenapa gitu?"

"Kayaknya seorang Ibu emang kayak gitu Zee. Sedikit cerita deh nih, waktu itu tatapan mata kamu tuh bisa banget ngambil hati Mama, mata mungil yang cantik itu bisa banget ih ngebuat mamanya jatuh cinta di detik itu juga dan sampe sekarang Mama bucin banget deh sama kamu" Gracia terkekeh sendiri atas ucapannya, karena itu semua memang benar.

Yang mendengarkan sontak mengulum senyumnya, senang sekali dia mendengar cerita dari mamanya ini.

"Terus terus gimana lagi?"

"Disitu Mama masih kaku sih, sampe Oma kamu terus paksa Mama supaya mau gendong kamu dan akhirnya Mama luluh juga. Mata kamu tuh selalu liatin Mama dan Mama ngerasa ga tega juga disitu kamu udah nangis"

"Terus terus"

"Yaa terus Mama langsung mau gendong kamu, kasih kamu susu sampe kamunya kenyang dan bobo"

"Lucu banget deh hehehe... oh ya Ma, aku mau nanya dong" Zee kini merubah posisinya, ia kembali rebahan membuat Gracia menyamping kembali.

"Nanya apa?"

"Kenapa Mama maunya di panggil Mama? Kan banyak tuh yang lain kaya Bunda, Mommy, Ibu..."

"Karena dulu waktu kamu lagi masa masanya belajar ngomong, kata yang paling di sebut itu 'mamamamama' jadi suka aja gitu, apalagi sekarang Mama bisa ngerasain beneran di panggil Mama sama kamu"

Beloved [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang