#2

48 26 11
                                    

Chapter 2 : START !!

ᨦദ

LIVVIE mendongak, melihat langit-langit kamar asrama yang putih dengan corak bunga. Pikirannya melayang pada saat jam istirahat sekolah, Liana—gadis yang kemarin memberinya pesan, menghampirinya di kantin dengan sumringah lalu berkata, "Urang tiasa deketkeun sama Ezra?"

Livvie terdiam sejenak, lalu tersenyum simpul dan berkata, "Heeh, tiasa."

Pikirannya kini melayang, memikirkan Arta—panggilan untuk Ezra yang ia berikan saat masih disekolah dasar—bersama dengan perempuan yang baru ia kenal, bahkan baru pertama kali bertemu. Gadis itu manis, senyumnya yang selalu ceria membuat siapapun yang melihatnya akan ikut tersenyum.

Lamunan Livvie terhenti saat sebuah notifikasi pesan muncul dan membuatnya kaget. Setelah membuka pesan tersebut ia semakin kaget, pesan yang sama sekali tidak ia minta datang kembali...

Hanya satu bubble chat yang dapat ia kirimkan, tanpa mau berkomentar lebih jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya satu bubble chat yang dapat ia kirimkan, tanpa mau berkomentar lebih jauh. Jemarinya malas untuk mengetik, bahkan enggan memberitahu.

Tapi...

Hatinya enggan, tetapi jemarinya terus mengetik, memberitahu Artaa mengenai Liana yang menyukai dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hatinya enggan, tetapi jemarinya terus mengetik, memberitahu Artaa mengenai Liana yang menyukai dirinya.

Dengan lemah Livvie berjalan mengambil laptop yang berada pada meja disudut ruangan, membuka word dan melanjutkan kata demi kata yang belum sempat ia ketik. Ia menuju balkon kamar, memandangi langit yang bertabur bintang-bintang.

Gladis masuk ke kamar asrama Livvie, ia membaca pelan apa yang mulai Livvie ketik, "Arunika menyimpan rasa saat pementasan seni pada Atma yang menjadi ayah nya saat itu. Arunika diam dan menyembunyikan rasanya bertahun-tahun, melihat Atma harus bahagia dengan kekasih pilihannya."

"Sakit ya kaya si Arunika??" seru Gladis dalam keheningan.

"Nyeri dikit, E-eehh M-maneh ngabaca??" Livvie gelagapan saat sepasang matanya melihat jelmaan manusia seperti Gladis.

"Iyaa... maaf nya masuknya hente ngetuk, hilap tadi, hehehehee..."

"O-ooohhh." Livvie hanya ber 'oh' saja, karena sudah biasa dengan tingkah Gladis, lagi pula mereka juga sepupu, tidak ada masalah baginya.

ᨦദ

Hubungan Artaa dan Liana semakin dekat, bahkan mereka sesekali pulang sekolah terlihat bersama. Selama hubungan mereka baik-baik saja Livvie menyibukkan dirinya dalam cerita "Arunika dan Atma."

Gladis selalu memberinya semangat, ia selalu mendengar cerita-cerita Livvie saat di asrama. Gladis tidak hanya sebatas sepupu, namun juga sahabat baginya.

Malam ini, satu bulan hubungan Artaa dan Liana...

Bintang-bintang terus memancarkan cahayanya, rembulan tak kala indah di samping bintang, mereka selalu saling menyempurnakan langit malam.

Setelah membuka pesan Artaa, Livvie teringat jika Liana mengiriminya pesan beberapa saat lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membuka pesan Artaa, Livvie teringat jika Liana mengiriminya pesan beberapa saat lalu. Benar saja...

Livvie sudah bosan dengan Artaa yang selalu tidak pernah serius meskipun mendapatkan perempuan yang lembut, dan cantik seperti Liana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Livvie sudah bosan dengan Artaa yang selalu tidak pernah serius meskipun mendapatkan perempuan yang lembut, dan cantik seperti Liana.

ᨦദ

HAI, HAI, HAI LoOoOoOoove !!
Jangan lupa share, vote dan dan komen yaa !!
‎‎‎‎‎‎‎

salam,
penulis cerita ZANUARTA.

ZANUARTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang