00: introduction

124 14 5
                                    

"Cahaya kecil yang kutemukan usai lama tersesat dalam gua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cahaya kecil yang kutemukan usai lama tersesat dalam gua. Begitulah aku mendefinisikan kamu, maka jangan heran kalau aku terus mengejarmu"
-Val's diary-

"Cukup, kita tidak akan lebih dari ini"
-Gino-

*****

"Kak Gino, hai" sapa Valdya sumringah, pasalnya sejak tadi dia sudah kesana kemari tapi baru ini bisa menemukan laki-laki itu

Laki-laki yang dipanggil menghela nafas berat, seperti bebannya datang lagi. "Gue ada urusan"

"Urusan jemput aku, kan? Tadi Bang Dion nggak bisa jemput, katanya udah minta tolong temennya buat jemput, itu kamu, kan?" seru Valdya senang

Gino melepaskan airpods yang masih nangkring di telinganya, lalu memicingkan matanya ke arah Valdya. "Pertama, Dion nggak ada bilang apa-apa tentang jemput menjemput. Kedua, tadi pagi gue lihat lo berangkat nyetir sendiri. Udah ya?" ujarnya sambil berlalu

Bukan Valdya kalau tinggal diam, dia pasti mengejar sambil memikirkan ide lain demi bisa dapat waktu lebih lama dengan laki-laki incarannya itu. Tapi, sayangnya, saat menuruni tangga di teras gedung, kaki Valdya malah salah mendarat dan membuat tubuhnya terjun bebas ke tanah.

Gino yang mendengar suara teriakan lantas menoleh, kakinya berbalik arah tanpa ragu, dia langsung menghampiri Valdya sebelum orang-orang ramai mengerubunginya. Dalam sekali gerakan, Gino membopong Valdya dan berlari menuju parkiran.

"Kak Gino, malu" cicit Valdya

Gino menulikan telinganya sambil terus berlari ke mobil Valdya yang terparkir lumayan jauh. Begitu sampai, Gino langsung membuka pintu penumpang dan menempatkan Valdya duduk nyaman di sana.

"Sakit?" tanya Gino dengan nafas terengah-engah

Valdya mengangguk kecil sambil menyeka lututnya yang kotor.

"Beneran sakit nggak?" desak Gino

"Iya, sakit, emang nggak lihat aku ngangguk?" balas Valdya

"Ya udah, kita ke rumah sakit. Mana kunci mobil lo?"

"Nggak usah, sakit biasa aja kok"

"Mana kunci mobilnya?" tanya Gino mendesak

"Nggak usah ke rumah sakit, aku nggak apa-apa" balas Valdya

Gino menghela nafas berat, "Tetep kita harus ke rumah sakit, gue nggak mau disalahin lagi"

Valdya tercengang, kepalanya reflek mendongak untuk menatap Gino yang tengah menyeka keringatnya.

"Siapa yang disalahin? Siapa yang nyalahin kamu?" tanya Valdya polos

"Nggak penting, mana kunci mobilnya?"

"Kak Gino, yang kemarin mukulin kamu itu Abang aku ya?"

Gino menghela nafas berat sambil membuang muka. Matanya memejam erat demi menahan semburat emosi yang perlahan mulai memuncak.

"Kak Gino"

"Iya, Dion yang mukulin gue gara-gara lo luka. Sekarang paham kan kenapa gue selalu ngusir lo? Karena lo yang buat hidup dan persahabatan gue bubar"

Valdya terhenyak, dia tahu memang Gino sering mengusirnya, tapi rasa suka Valdya pada Gino telah membuatnya terus berusaha untuk ada di dekat Gino. Valdya tidak pernah mengira akan begini jadinya, dia yang hanya menikmati euforia jatuh cinta malah berujung menghancurkan hidup orang lain.

"Kak Gino..."

"Udah gue bilang sejak awal, Val. Jangan berharap apapun sama gue! Gue nggak akan bisa memenuhi ekspektasi lo itu. Jadi, udah ya? Gue harap kali ini lo paham"

Gino benar-benar meninggalkan Valdya kali ini, tidak ada sedikitpun tanda-tanda laki-laki itu mengubah arah langkahnya. Valdya pun sama, tidak ada rasa ingin mengejar seperti tadi. Rasa itu telah kalah dengan rasa bersalah.

*****

Hai, apakah ada yang mampir ke sini? Semoga ada yaa
I'm back, guys. Chapter pertama akan aku up di tanggal 29 Juni 2024 pukul 17.00 WIB ya?

Untuk seterusnya, work ini akan update setiap hari Senin, Kamis, dan Sabtu di jam 17.00 WIB. Maaf, aku nggak bisa update setiap hari lagi, karena banyak pertimbangannya, tapi aku bisa pastikan kalau waktu tunggu kalian nggak akan sia-sia, karena di setiap chapternya pasti ada yang spesial. Terima kasih❤️

Yogyakarta, 27 Juni 2024

Little LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang