01

263 34 0
                                    

࿐༆༒ 𝐒𝐓𝐑𝐎𝐍𝐆 𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟎𝟏༒༆࿐
»»--> 𝑇𝑎𝑛𝑑𝑎𝑖 𝑇𝑦𝑝𝑜 𝑃𝑙𝑒𝑎𝑠𝑒<--««

🅦🅐🅡🅝🅘🅝🅖!
-ʜᴀʀᴀᴘ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ᴘᴇᴍʙᴀᴄᴀ ʏᴀɴɢ ʙɪᴊᴀᴋ-!
-ᴀʟʟ ᴋᴀʀᴀᴋᴛᴇʀ ʜᴀᴋ ᴍɪʟɪᴋ ᴍᴏɴsᴛᴀ sᴇᴘᴇɴᴜʜɴʏᴀ, sᴀʏᴀ ʜᴀɴʏᴀ ᴍᴇᴍɪɴᴊᴀᴍ ɴᴀᴍᴀ ᴋᴀʀᴀᴋᴛᴇʀɴʏᴀ sᴀᴊᴀ.
-ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ ᴏʀɪɢɪɴᴀʟ ᴍɪʟɪᴋ sᴀʏᴀ sᴇɴᴅɪʀɪ, ᴀᴘᴀʙɪʟᴀ ᴀᴅᴀ ᴋᴇsᴀᴍᴀᴀɴ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ᴍɪʟɪᴋ ᴏʀᴀɴɢ ʟᴀɪɴ, ɪᴛᴜ ᴍᴜɴɢᴋɪɴ ᴋᴇsᴀʟᴀʜᴀɴ ʏᴀɴɢ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴅɪsᴇɴɢᴀᴊᴀ.
-ᴊɪᴋᴀ ᴀᴅᴀ ᴅɪᴛᴇᴍᴜᴋᴀɴ ᴛʏᴘᴏ/ᴋᴇʙᴀʜᴀsᴀᴀɴ ʏᴀɴɢ ᴋᴜʀᴀɴɢ ɴʏᴀᴍʙᴜɴɢ, ʙɪsᴀ ᴅɪ ᴋʀɪᴛɪᴋ ᴀɢᴀʀ ᴅɪᴘᴇʀʙᴀɪᴋɪ, sᴀʏᴀ ᴍᴇɴᴇʀɪᴍᴀ sᴇɢᴀʟᴀ ᴊᴇɴɪs ᴋʀɪᴛɪᴋᴀɴ ʏᴀɴɢ sᴀʏᴀ ᴀɴɢɢᴀᴘ ᴍᴇᴍʙᴀɴɢᴜɴ, ᴀsᴀʟ ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴍᴇɴɢʜᴜᴊᴀᴛ.
-ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ ᴀʟʟ!

🦋❥✧♡TYPO BERTEBARAN!

Pagi yang cerah, matahari mulai menampakkan diri dibagian timur, suara ayam berkokok menghiasi pagi yang damai ini.

Keadaan dari rumah kerumah sangat hening, sunyi dan senyap. Tak ada suara sedikit pun, namun lain hal nya dengan rumah kediaman para Elemental.

Pagi-pagi sudah membuat keributan, bagaimana tidak? 4 orang adiknya tak ingin mandi untuk pergi ke sekolah.

"Cepat bangun! udah jam berapa ini!?" seru pemuda bermanik safir, Taufan Raespati Aruna. Dia berumur 17 tahun, merupakan urutan ke-dua dari tiga saudara kembarnya. Setiap pagi, sudah rutinitas nya untuk mengurus keperluan adik-adik nya dari sebelum berangkat sekolah, mengantar jemput mereka, bahkan nanti pulang sekolah dia juga yang mengurus mereka.

"Sebentar lagi lah Kak, masih pagi nih" ujar remaja bermanik orange, Blaze Alfezza Biantara. Dia berumur 13 tahun, dia sudah menginjak kelas 1 SMP namun sikap manjanya tak pernah hilang sebab di manja sejak kecil oleh Kakak ketiga nya.

"Ga ada sebentar-sebentar lagi, udah cepat bangun-!" seru Taufan sekali lagi, kini dia menarik tangan Blaze untuk bangun.

"Ah, jangan tarik-tarik Kak! nanti putus-!" seru Blaze mendramatisir agar dirinya tak di tarik keluar dari ranjang nya.

"Kalau gamau di tarik, minimal buka mata terus turun dari kasur, nih engga malah mendrama diatas kasur" dengus Taufan kesal, kini dia menarik kaki Blaze lalu di seret turun dari kasur. Blaze seketika berteriak karena terkejut.

"MAMA!!! AAAA!! JANGAN!! OM JANGAN OM!!" seru Blaze meracau, Taufan tersenyum licik kemudian menjatuhkan adiknya dari kasur.

"Mampus" ujar Taufan senang, kini kepala Blaze terhantuk lantai namun tidak keras, sebab kasurnya tidak tinggi, hanya berjarak beberapa senti dari lantai.

"Aduh-! kepalaku yang malang! nanti kalau bocor aku ngadu sama Kak Hali! liat aja!" seru Blaze sambil mengusap belakang kepalanya, kini dia bangun sambil meringis.

"Makanya di bangunin tuh bangun, enak kan jatuh dari kasur? besok-besok, kalau kau lama bangun, ku bawakan satu tong air dingin ke kamarmu" ujar Taufan tanpa dosa, kini Blaze mendelik tajam kearah Taufan.

𝐒𝐓𝐑𝐎𝐍𝐆 [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang