Part. 5

5.8K 462 32
                                    

Katy POV

Sudah hampir lima tahun aku menjalani hidup sejak insiden itu. Entah berapa umurku sekarang, kalo dihitung hitung sekitar 16 tahun lebih? Ya itu karna aku tumbuh dua kali lebih cepat. Cepat sekali bukan? Ya. Kurasa. Aku bahkan tidak merasakan waktu berjalan. Aku tidak pernah beranjak keluar dari gubuk ini kecuali mencari makan. Itupun hanya sebulan sekali. Dan itupun jika ada hewan yang lewat disekitar gubuk.

Yah.. aku bahkan tidak sadar dua tahun sudah berlalu. Karna hanya Michael dan alvin yang selalu datang rutin mengunjungiku dan membawa segala macam kebutuhan untukku, seperti pakaian, makanan, bantal, dan masih banyak lagi. Tapi aku gak pernah sedikitpun menyentuh apa yang mereka bawa. Bahkan sampai berdebu. Mereka selalu mengingatkanku bahwa aku masih hidup maka aku harus bertahan hidup. dan itu menyebalkan.

TOK TOK TOK

Ck, baru dibicarakan mereka muncul. Aku membiarkan mereka berulang kali mengetuk pintu dengan keras. Oh ya, pintu.. aku tidak pernah terpikir mereka akan memberikan pintu besi digubuk ini. Mereka memang gila. Untuk apa gubuk seperti ini diberi pintu besi?

Cklek

"Ah lo tuh ya! Kenapa gak dari tadi?!" Gerutu alvin sambil menjitak michael

"Eh apa apaan?! Kan udah gue bilang kalo gue lupa! Ternyata gue bawa kunci cadangan" Gerutu michael. Dan terjadilah perang jitak jitakan untuk kesekian kalinya.

"udahlah, kita dateng kesini bukan buat saling membunuh" ucap michael pasrah

"Kalo gue mau, gue bisa bunuh lo dirumah" gerutu alvin

"Akh, dosa apa gue bisa tinggal bareng lo?" Ucap michael

"Lo udah terlambat menyesal" ucap alvin lalu nenghampiri gue dengan sebuah kardus ditangannya.

"TADA!!!" alvin mengeluarkan sebuah kue dari dalamnya. Kue?

"Oh yaampun, jangan bilang lo gak inget sekarang hari apa?" Ucap michael. Aku mengernyit

"Katy! Ini hari ulang tahun lo yang ke 17! Sweet seventeen!" Ucap alvin heboh. Oh ya, sekarang kita buat perjanjian, sebenarnya hanya perjanjian sepihak. Alvin gak ngebolehin aku manggil dia pake embel embel 'om' dan dia juga bicara padaku dengan 'lo-gue'

"Oh.." gumamku

"Cuma 'oh' ? Geez.." alvin menepuk jidatnya.

"Happy birthday katy.. happy birthday katy.. happy birthday.. happy birthday.. happy birthday katy.." alvin dan michael bernyanyi bersama, um.. sebenarnya itu lebih terdengar seperti teriakan. Dan aku cuma menatap mereka malas.

"Ayo tiup lilinnya" ucap alvin. Aku hanya diam memperhatikan kue itu.

"Argh.. katy.. ayo pliss tiup lilinnya" bujuk alvin. Aku memutar bola mata malas lalu mulai beraba aba untuk meniup lilin.

"Tunggu! Lo harus make a wish sebelum tiup lilin" ucap michael

"Buat apa?" Ucapku malas

"Eh jangan salah, kata manusia sih.. kalo lo make a wish dihari ulang tahun lo, bakalan terkabul" ucap michael

"Konyol" ucapku. Tapi aku menuruti perkataan michael. Aku memejamkan mata

Aku harap, penderitaan ini bakalan berakhir, tapi bukan itu yang kupinta, tolong kembalikan karen, adikku.

Aku membuka mata lalu melihat tatapan penasaran dari alvin dan michael, aku buru buru meniup lilinnya.

"Apa? Kenapa kalian melihatku seperti itu?" Ucapku

"Ah katy... kita kan belom nyanyi tiup lilinnya!" Gerutu alvin

"...."

"Eh tadi wish lo apa?" Tanya alvin. Aku hanya diam.

Twins ZethisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang