07

824 40 0
                                    

Happy reading



"Papa bangga padamu nak,, lihatlah putraku dia sudah insaf" ucap stevan membuat hendra mendelik kesal

Tiba tiba saja justin meleguh, khm ralat maksudku mendesah entah karena apa

"Anhng~~" desah justin tiba tiba membuat mereka semua melotot horor ke arah justin

Daren hanya menyeringai, dia sengaja menyentil pentil Justin

"Kau kenapa huh? " tanya sagara

"Dadd lihatlah anak ke tigamu!! Cabul sekali" adu justin mengabaikan pertanyaan sagara

"Salah siapa kau mengabaikanku" ucap daren

Mereka hanya menggeleng geleng kepada melihat interaksi keduanya yang kadang di luar bmkg

Arta masih menatap justin tak percaya,, makanannya juga sudah habis,, cepat bukan? Jelas

Dengan cepat arta membawa piringnya kedapur dan menyuruh maid untuk mencuci piringnya,, setelah itu ia kembali ke ruang keluarga dan duduk di sebelah justin,, sebelum itu ia berbisik kepada daren

"Kak, kakak, kakk, bang, bang, woi bang" panggil arta kepada justin yang masih ngambek

Dih dikira lucu kali ya?? Padahal aslinya kek genderuwo ngambek

Arta pun mengkode daren,, daren yang paham segera mengubah posisi justin menjadi menghadapnya,, keluarganya hanya menatap interaksi keduanya,, seperti ada yang aneh

Daren mendorong tubuh justin agar terlentang, justin yang memang lagi lemes pun bingung,, dirinya menubruk dada sang adik, adik konon

Dirinya yang masih bingung sontak dikagetkan saat adik dan kakaknya mengunci pergerakannya,, apalagi saat arta yang tiba tiba menyentuh choco chips nya dengan sensual ARGHH SIKSA SAUDARA SESUNGGUHNYA

Justin sendiri mati matian untuk tidak mengeluarkan leguhannya

Mereka yang mengamati itu tak habis pikir,, para tetua pergi entah kemana, alex, axel, sagara, dan vano kembali fokus ke laptop masing masing untuk memantau perusahaan mereka

Gavriel ikut gabung ke trio mematikan itu,, dia menarik tangan justin yang menutup mulutnya,, setelah itu suara cabul nan laknat keluar dengan bebas dari mulut justin

Membuat mereka jadi tambah semangat untuk membuat justin lemas

Tangan daren sudah masuk ke piyama yang digunakan justin,, ke 4 sejoli yang mendengarkan itu buru buru mengambil headset yang memang di sediakan disana

"Ahh cukuphhh" mohon justin,, DADDYYY PAPAA TOLONG!!!! ABANGGGG HUAAAA itulah batin justin

Bukannya berhenti arta malah semakin gencar untuk membuat justin lemas

Hampir setengah jam mereka melakukan pelecehan terhadap choco chips dan bagian sensitif lainnya di tubuh justin,, dasar anak sma cabul

Mereka juga tidak akan berhenti jika bukan karena Daddy dan papa mereka yang datang untuk menyudahi pelecehan yang sangat teramat cabul ini

"Hah!... Hah... Hah.... " justin segera menghirup banyak banyak oksigen,, hey tubuhnya lemas tak berdaya

"Uh kakak anggap saja itu hadiah dariku karena tadi kau memarahiku" ucap arta lalu berlari ke kamarnya

"Si.... Alan huh! Dad tolong" ucap justin

Hendra segera menggendong justin ala koala dan membawanya ke kamar,, tidak menyangka bahwa putra ke 3 dan bungsunya itu sedikit cabul

Justin sudah lelah dia hanya pasrah saat tubuhnya di gendong sang daddy

Mereka semua tidur karena lelah,, apalagi justin yang mendapat pelecehan,, justin yang kedinginan segera menyusul daddynya ke kamar milik hendra

ARKATA TO ARTAKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang