BAB II : Penyambutan

36 6 0
                                    

Satu minggu kemudian semua peserta neo exam di kumpulkan di sebuah aula besar untuk mengikuti serangkaian acara penyambutan. Orang-orang penting dan berkuasa juga turut hadir dalam penyambutan tersebut.

Semua peserta neo exam berdiri di tengah aula berbaris sesuai dengan kelompok mereka sementara para penguasa duduk diatas melingkar mengelilingi setengah dari aula.

Jisung mendongak menatap satu persatu orang-orang tersebut.

"Jisung jangan terus menatap mereka, kau akan dinilai tidak sopan" tegur Jaemin

"Aku menatap dengan kagum bagaimana bisa aku dinilai tidak sopan?" Tanya Jisung bingung

"Sudahlah dengarkan saja ucapanku"

"Haechan kau mencari apa?" Tanya Renjun yang memperhatikan temannya itu sibuk celingukan

"Aku tidak melihat hyung yang waktu itu, dimana dia" jawab Haechan

"Siapa?"

"Kau masih muda tapi pelupa ya! Hyung yang mengantar kita ke penginapan"

"Oh..., bukankah dia yang diatas sana?"

"Mana?"

"Di sebelah sana"

Haechan mengikuti arah tangan Renjun kemudian dia tersenyum sambil melambaikan tangan.

Johnny yang melihat Haechan hanya kebingungan tanpa membalas lambaian tersebut.

"Siapa bocah itu?" Tanya Yuta-salah satu anggota Neo Guard

"Tidak tau"

"Tampaknya dia mengenalmu"

"Entahlah aku tidak yakin"

Sementara di barisan lainnya Jungwoo juga menatap satu persatu para penguasa yang berada diatas.

"Apa rasanya duduk diatas sana?" Tanya Jungwoo

"Tanggungjawab yang besar?" Jawab Mark ragu

Jungwoo menatap Donghae sekilas. "Hyung suatu hari nanti kau pasti akan menggantikan posisi tuan Donghae kan?"

"Entahlah" jawab Jaehyun sembari menatap seseorang

"Ah.... jangan merendah seperti itu, jika bukan kau lalu siapa lagi?"

"Mungkin seseorang?"

"Siapa?"

Jaehyun mengendikkan bahu. "Tidak tau"

Jungwoo mengeram frustasi. "Menyebalkan sekali"

Selain itu anak-anak dari Cave of Neo yang berdiri di barisan paling ujung sedang memperhatikan seseorang.

"Hyung bukankah dia orangnya?" Tanya Xiaojun

"Kurasa benar dia orangnya" setuju Yangyang

"Kita belum memastikannya jadi jangan membuat kegaduhan" jawab Winwin

"Baiklah"

Barisan para gadis juga menatap aula penuh kagum.

"Ku pikir tuan Yesung tidak akan datang" ucap Aeri yang tidak sengaja bertatapan dengan pemimpin distriknya

"Dia akan terlihat kejam jika tidak datang setelah mengirim kita kesini" jawab Karina

"Benar juga"

"Minjeong eonni apa kau merasa jika si putra zeus itu terus memandangimu?" Tanya Ningning

Minjeong berdecak kesal. "Orang gila, tidak pernah berubah"

"Apa dia memang seperti itu?" Tanya Karina

NEO CITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang