•3•

522 40 0
                                    

Setelah pembicaraannya dengan raja beberapa hari lalu, Jeno sedikit menjaga jarak dengan istana. Tidak jarang ia hanya pergi ke dapur membuat makanan lalu pulang, tanpa mengantarkan makanan dan obat untuk Renjun.

"Beberapa hari ini Jeno tidak mengantar makanan ke sini, dimana dia?" tanya Renjun pada Jungwoo.

"Jeno belakangan ini juga hanya pergi ke dapur untuk memasak lalu pulang Yang Mulia, saat aku bertanya dia bilang kalau sedang tidak enak badan." jawab Jungwoo dengan hormat.

Renjun yang mendengar itu sedikit khawatir dengan keadaan Jeno, apakah dia baik-baik saja?

"Bisa tolong panggilkan Jeno ke sini aku ingin memastikan keadaannya." mendengar perintah sang ratu, Jungwoo pun segera pamit untuk memanggil Jeno ke istana.

Setibanya di rumah Jeno, Jungwoo segera mengetuk pintu rumah itu. Beberapa kali ia mengetuk hingga daun pintu terbuka menampilkan pria manis yang merupakan ibu dari Jeno.

"Jungwoo ada apa kau datang kemari?." tanya sang pemilik rumah.

"Doyoung hyung aku datang untuk menjemput Jeno, Yang Mulia Ratu ingin bertemu dengannya." mendengar tujuan datang nya kepala pelayan istana itu ke rumahnya, Doyoung pun segera memanggil sosok yang dicari oleh sang ratu.

"Kenapa Yang Mulia memanggil saya?" tanya Jeno setelah dia dipersilahkan masuk ke dalam kamar sang ratu.

"Aku hanya khawatir Jeno, Jungwoo bilang jika kau belakangan ini tidak enak badan. Apa kau sudah minum obat?"

"Ratu kau terlalu baik, seharusnya ratu mengkhawatirkan kondisi ratu sendiri." jawab Jeno saat sang ratu bertanya dengan raut wajah khawatir.

"Aku sudah menganggap dirimu sebagai adik, mana mungkin aku tidak mengkhawatirkan kondisimu dan untuk apa aku mengkhawatirkan kondisiku jika umurku sudah tidak lama lagi" mendengar ucapan lirih dari mulut sang ratu, Jeno hanya bisa menguatkan dengan menggenggam tangan sang ratu.

Karena Jeno tidak bisa berbuat lebih, obat herbal yang selama ini Renjun minum juga tidaklah bisa untuk menyembuhkan penyakit jantung sang ratu, obat-obat herbal itu hanya bisa menjaga kebugaran tubuh sang ratu.

"Jika saja aku bisa menyembuhkan Yang Mulia, aku akan menjadi manusia yang paling bahagia."

"Kau memang tidak bisa menyembuhkan ku Jeno, tapi ada hal yang bisa kau lakukan untuk membuatku senang dan kau tau apa itu."

"Yang Mulia Raja, ratu sudah memutuskan untuk mengangkat Lee Jeno menjadi selir anda." Mark mendengar ucapan dari -Moon Taeil  kasim kepercayaannya itu hanya bisa menghela nafas, sepertinya Renjun memang sudah kekeh ingin menjadikan Jeno selirnya.















Hari ini pun tiba, hari di mana Jeno diangkat menjadi selir Mark. Renjun terlihat senang hari ini dia bahkan ingin membantu Jeno untuk bersiap, tetapi tentu saja Jeno melarang karena Renjun bisa saja kelelahan.

/Skip bagian upacara karena jujur agak kurang paham, daripada nanti salah

Setelah rangkaian upacara, Jeno pun akhirnya bisa istirahat dan langsung di antar menuju kamarnya di istana.

"Kau istirahat saja dulu, mungkin Yang Mulia Raja akan datang agak terlambat." ucap Jungwoo, sebagai pelayan yang bertugas untuk mengantar Jeno.

"Hyung, apa aku mengambil langkah yang salah dengan menyetujui permintaan ratu?"

"Apakah jika melihat betapa bahagianya ratu kau masih merasa keputusan yang kau ambil ini salah." Mendengar ucapan dari Jungwoo Jeno pun menggeleng cepat, baginya Renjun sudah seperti seorang kakak mana mungkin Jeno akan sedih melihat kakaknya bahagia seperti tadi."

"Jeno aku boleh masuk?"  mendengar teriakkan Renjun dari luar Jungwoo dan Jeno pun terkejut, Jungwoo pun segera berdiri membuka pintu untuk sang ratu lalu pergi meninggalkan Jeno bersama Renjun.

"Yang Mulia kenapa kau tidak langsung masuk saja kenapa harus teriak seperti tadi, jika tidak suruh saja  pelayan untuk memanggilku."

"Hei kenapa tidak, lagipula kau adikku sekarang dan sebagai kakak aku akan menjaga adikku ini." Jeno yang mendapat jawaban itu pun langsung memeluk Renjun dengan erat, dia merasa sangat beruntung karena bisa mengenal orang sebaik Renjun. Padahal ia yakin jika Renjun sebenarnya sakit hati melihat Mark, orang yang paling ia cintai harus berada di samping orang lain.

"Jeno jika Mark datang tolong layani dia, selama ini aku tidak bisa melayaninya, jadi tolong lakukan untukku."

"Yang Mulia apa yang kau katakan, Yang Mulia Raja pasti tidak ingin aku melayaninya dia hanya mencintaimu."

"Maka akan aku buat dia menyentuhmu."

Ucapan Renjun barusan membuat Jeno tertegun, bagaimana mungkin Renjun dengan terang-terangan memintanya untuk melayani sang raja dan akan membuat sang raja menyentuhnya.

"Yang Mulia apakah kau memang sebaik ini?, apa kau tidak merasa sakit jika melihat raja bersamaku?"

"Jeno aku hanya ingin Mark bisa bahagia tanpa harus aku repot kan dengan penyakitku ini."

LOVE STORY
[22/06/24]

Love Story![MARKNO‼️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang