•7•

682 53 4
                                    

Saat keluar dari kamar Jeno Doyoung bertemu dengan Renjun yang kebetulan ingin menemui Jeno.

"Bibi Doyoung kau disini? apa Jeno yang memanggilmu?"

"Benar Yang Mulia, Jeno tadi memanggil saya karena merasa tidak enak badan."

"Benarkah, sekarang bagaimana keadaannya?" tanya Renjun pada Doyoung.

"Dia sudah lebih baik Yang Mulia, hanya terlalu lelah dan setelah istirahat sehari ini akan lebih baik."

"Astaga.... pasti Jeno kelelahan karena jamuan makan malam kemarin."

Setelah obrolan singkat dengan Doyoung tadi, Renjun menyuruh koki dapur untuk membuat minuman herbal untuk Jeno.

"Kau yakin sudah lebih baik?" tanya Renjun setelah Jeno meminum minuman herbal yang sudah dibuat.

"Iya Yang Mulia, aku sudah lebih baik." jawab Jeno sambil tersenyum tipis pada Renjun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Yang Mulia tadi pagi selir memanggil tabib ke kamarnya, sepertinya dia sedang tidak enak badan."
lapor Taeil pada sang raja.

"Apa ratu tau tentang hal ini?"

"Iya ratu tau, tadi pagi ratu pergi ke kamar selir." jawab Taeil pada sang raja.

Mark pun bergegas pergi ke kamar Jeno untuk melihat keadaan selirnya itu. Sesampainya di sana, Mark melihat Jeno sedang menyulam dengan sangat tenang.

"Jeno, bagaimana keadaanmu?"

Mendengar suara Mark, Jeno segera menyudahi kegiatannya dan segera berdiri untuk memberi hormat kepada sang raja. Namun naasnya saat hendak meletakkan kembali sapu tangan yang sedang ia sulam, jarum yang ia gunakan menusuk jari telunjuknya.

Mark yang melihat itu pun segera menyobek sapu tangan yang ia bawa dan langsung menyeka darah yang keluar dari jari Jeno.

"Terima kasih Yang Mulia."

"Kau belum menjawab pertanyaanku tadi Jeno, bagaimana keadaanmu?"

"Aku sudah lebih baik, kemarin hanya sedikit pusing saja."

"Aku minta maaf jika sudah merepotkan mu semalam." ucap Mark sedikit malu dengan tingkah kemarin malam.

"Tidak apa-apa yang mulia, kemarin Jaemin juga membantuku mengantar Yang Mulia ke kamar Ratu."

"Ah....begitu ya."

"Apa kau sedang tidak menginginkan sesuatu atau mungkin anak kita sedang menginginkan sesuatu? mungkin aku bisa memenuhi keinginannya." ucap Mark mengalihkan topik pembicaraan.

Jeno sedikit terkejut ketika Mark mengatakan 'anak kita', kerena jujur saja Jeno mengira bahwa mungkin Mark tidak akan menerima anaknya.

"Tidak Yang Mulia, aku sedang tidak menginginkan apapun, terima kasih atas tawaran Yang Mulia."

LOVE STORY
[01/07/24]

Love Story![MARKNO‼️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang