08. Senior Tama

8 2 0
                                    

"wajah setenang laut bisa saja menyimpan rahasia seluas samudra"

JORDAN FRENSISKO L.

~

happy reading





"lo tadi ngapain sama si jordan? dia alien yang lo maksud?" intan bertanya sebab sepulang dari toilet ica hanya diam dengan wajah yang keliatan ketakutan? hm entahlah apa yang sedang dipikirkannya.

Ica yang berjalan disampingnya menoleh tersadar dan langsung mengubah wajah nya menjadi ceria seperti biasanya,
"iya dia aliennya and gue ga ngapa ngapain kok, dia nubruk dinding aja emang aneh dia tuh"

"yang bener, ga selingkuh kan lo?" goda Intan menunjuk Ica dengan jari telunjuknya

"awas lo kalo jeff tauu huuu" sambung intan dan diakhiri kekehan dengan sedikit tertawa.

"ihh apaan sih, mana mungkin gue selingkuh" Ica menepis jari intan lalu mempercepat langkahnya meninggalkan intan dengan perasaan sedikit kesal.

"dih, gitu doang ngambek. dasar betina" Intan kemudian mengejar Ica yang sudah berada tiga meter didepannya.

* * *

"Ica, Intan sinii" panggil Deni sedikit teriak juga melambaikan tangan kanan nya melihat kedatangan kedua perempuan itu.

Ica langsung duduk disamping Jeff sedangkan intan mengekor dibelakangnya.

"ica udah dong ngambek nya, gue cuma bercanda tauu" Intan terus merengek sambil menarik pelan tangan Ica yang bersilang dada

"oh" hanya dua huruf yang keluar dari mulut ica

"gitu doang ngambek ish, jan gitu dong caa maaf dehh" intan terus membujuk ica sedangkan anak yang lain nya hanya menatap heran kedua perempuan itu.

"kalian kenapa?" tanya jeff yang kebingungan pasalnya kedua perempuan itu tak pernah begitu.

"itu tadi gue bilang..." ucapan intan langsung dipotong ica sambil mencubit lengan intan yang duduk disampingnya.

"aw shh"
"iya gue maafin" ucap ica lalu tersenyum manis.

mereka disana makin bingung dengan perubahan sikap ica, namun intan hanya tersenyum lega sambil sedikit meringis akibat cubitan ica, karena sahabatnya tidak merajuk lagi.

"lah secepat itu?" tanya Deni sambil mengaduk olahan daging bulat didepannya.

Ica hanya berdehem dan mengagguk,

"ga sesuai harapan, huh" ucapan deni dengan nada kecewa itu membuat intan mengerutkan keningnya,

"lo ngarepin apa?"

"ya adegan jambak lah masa iya langsung dimaafin, ga seruuu" jawaban Deni itu membuat intan melayangkan tangannya ke kepala Deni lalu menarik rambut hitam milik Deni, laki laki itu meringis kesakitan.

"sudah, emang seru banget" ucap intan lalu menepuk nepuk tangannya selesai menjambak deni yang masih meringis.

"anjir lo ntan" deni meringis dengan wajah bete nya. Ica dan intan ketawa melihat deni ternistakan.

LOUIS HIGH SCHOOL [LHS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang