Cerita Rapat Rese

15 7 2
                                    

10 Agustus.

Rapat seharusnya indah, tetapi karena satu orang, semua berubah menjengkelkan. Teman laki-laki Arta satu-satunya di tim inti yang menjadi wakil, namanya Samudra Zayyan. Si Menyebalkan. Begitu Arta menyebutnya.

Rapat tim inti dimulai dengan pertanyaan Shiva.

"Ada kendala, nggak, selama ini?" Shiva lalu mengeluarkan kertas dan bolpoin.

Dia hendak mencatat keluhan-keluhan anggota tim inti. Namun, tiga orang ternyata menggeleng. Mereka tidak ada kendala atau masalah yang berarti.

"Gimana ada kendala, ketuanya aja over power." Ketus Samudra. Dua orang tertawa. Pipi Shiva sedikit bersemu. Malu dipuji.

"Over power bagaimana?" Tanya Shiva.

"Ya over power, multitalenta gitu, semua bisa." Samudra menjelaskan sambil tersenyum. Arta menatapnya sinis.

"Nggak gitu juga, aku juga banyak kekurangan. Makanya butuh kalian."

"Yah, kita memang berperan, tapi peran kita nggak seberapa kalau dibandingkan dengan dirimu, Va."

"Masa sih? -eh, nggak ah. Nggak ada seperti itu. Kita saling melengkapi, saling berperan, bahu membahu."

Shiva berusaha menyangkal, kendati sebenarnya dia senang. Jadilah terbata-bata.

"Well, belum pernah aku menjumpai ketua OSIS selihai dirimu. Peduli dengan anggotanya. Top, Shiva." Samudra menambahkan.

Wajah Shiva sempurna merah.

Sementara Arta mengepalkan tangannya.

Waktu meluncur. Rapat hendak ditutup. Samudra mengangkat tangan.

"Sebenarnya ada yang ingin ku bicarakan, Va. Tapi berdua saja. Dipikir-pikir kita juga belum pernah diskusi sendiri. Seperti halnya ketua dan wakil."

Lalu genggaman tangan Arta hampir-hampir membuat pensilnya patah.

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cerita Arta ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang