Cerita Hari-H

24 8 2
                                    

19 Agustus.

Upacara berjalan dengan baik, tanpa kesalahan yang berarti. Pun juga dengan lomba-lomba.

Kala itu seluruh panitia sibuk, ke sana kemari demi mensukseskan acara. Alhasil semua berjalan lancar tidak ada hambatan.

Semua senang namun tidak untuk Arta. Dia justru sangat jengkel. Matanya tidak sengaja melihat Samudra mendekati Shiva. Bukan sekali atau dua kali, tetapi berkali-kali. Bukan di satu tempat, tapi hampir di seluruh tempat.

Puncaknya adalah ketika seluruh acara telah usai dan siswa-siswi beranjak pulang.

Halaman sekolah lengang.

Beberapa anggota OSIS membereskan barang-barang, panggung, meja, dan kursi. Beberapa memunguti sampah, sisa balon, kertas, dan lain-lain. Termasuk Shiva. Dia tengah menyapu mengumpulkan sobekan balon di halaman. Samudra mendekat.

"Va. Ada yang ingin kubicarakan, emm bagaimana kalau kita ke kelas dulu?" Samudra bertanya. Shiva mengangguk, menuju kelas.

Arta yang sebal mengepalkan tangannya. Dia melihat kejadian itu dari jauh. Entah apa yang ingin dikatakan Samudra, walaupun bisa jadi membahas acara, tetap saja menyebalkan.

Argh!

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cerita Arta ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang