KINDYNOS yang berarti bahaya.
Lingkaran waktu yang damai hanya topeng yang menutupi segala ancaman yang ada.
Selama tujuh tahun yang Boruto lakukan hanyalah berlatih, menjadi shinobi yang kuat dan melindungi orang tersayangnya.
Tapi, nasib tidak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◇ ◇ ◇ ______________________
41. BERDUA SEJENAK
"Uhuk!"
Sarada merasakan guncangan pada tubuh Boruto langsung mendorong kekasihnya ke samping. Membiarkan Boruto memuntahkan cairan hitam yang tercium bau busuk.
Butuh waktu lama bagi Boruto untuk mengeluarkan semua cairan itu. Sampai dimana Sarada merasa telah cukup, ia kembali membaringkan Boruto. Tubuhnya sangat lemah dan wajah Boruto semakin pucat, tapi Sarada merasa sedikit lega karena napas Boruto yang mulai teratur.
Tuan Muda Uzumaki itu masih belum sepenuhnya sadar. Meskipun mata biru itu terbuka, tidak ada cahaya hidup dalam netranya.
"Boruto ... " Raut kekhawatiran pada wajah Sarada belum memudar. Ia membawa kepala Boruto ke atas pangkuannya. Merengkuh kekasihnya dengan lembut dan mencium kening Boruto penuh kehangatan sekaligus rasa lega.
Sarada tidak bisa memungkiri jika sesaat sebelumnya ia berpikir akan kehilangan Boruto. Saat ini Sarada tidak memiliki banyak kekuatan. Chakra nya telah habis dan dia sedang berada di daratan asing. Tidak ada yang bisa ia mintai pertolongan. Semua yang ada di sekitarnya telah rata karena efek ledakan besar itu.
Oleh karena itu, Sarada merasa begitu takut.
Ada banyak alasan dalam ketakutannya, tetapi ketakutan pada kondisi Boruto yang sekarat jauh lebih mendominasi.
Tetesan air mata Sarada jatuh sampai mengenai wajah Boruto. Ia terisak pelan. Memeluk Boruto semakin erat seolah tidak membiarkan laki-laki itu pergi kembali.
Tidak peduli apakah Boruto masih dalam keadaan sadar atau tidak. Selama tubuh Sarada merasakan detakan jantung Boruto dan terasa hembusan napas Boruto mengenai kulitnya. Itu artinya nyawa Boruto masih selamat.
Tanpa sadar, sebuah jari tangan melayang. Menyentuh wajah Sarada dan menghapus air mata gadis itu. Mata Sarada yang semula terpejam, terbuka kembali. Kepalanya menunduk dan bertemu dengan mata biru langit kesukaanya.
Boruto tersenyum lemah, namun jari-jarinya masih kuat untuk mengelus wajah Sarada. Sarada pun memegang tangan Boruto yang menyentuh pipinya. Ia balas tersenyum dan memejamkan matanya kembali merasakan dinginnya tangan Boruto.
Tidak ada kata yang terucap selama beberapa saat. Keduanya sibuk mencari ketenangan satu sama lain.
"Sarada ... " ucapan Boruto terhenti, ia masih lemas dan ada banyak kata yang ingin ia ucapkan. Namun, hanya satu kalimat ini yang Boruto keluarkan. "Aku senang bisa melihatmu kembali."
