KINDYNOS yang berarti bahaya.
Lingkaran waktu yang damai hanya topeng yang menutupi segala ancaman yang ada.
Selama tujuh tahun yang Boruto lakukan hanyalah berlatih, menjadi shinobi yang kuat dan melindungi orang tersayangnya.
Tapi, nasib tidak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
__________________ .
. .
33. AKU SEORANG
Beberapa jam lalu.
Bruk!
Sesuatu muncul dan jatuh dari udara, mereka adalah Boruto, Shikadai, Iwabe, Denki dan Tsubaki. Kelimanya baru saja melakukan jurus teleportasi atau yang lebih di kenal dengan Hiraishin no Jutsu.
Empat diantara mereka mengaduh kesakitan sedangkan Boruto berdiri seperti biasa.
"Kenapa kau tidak mengatakan jika kita harus melakukan pendaratan?" keluh Iwabe.
Boruto berkacak pinggang. "Kalian ini ninja, pasti ada gerakan spontan jika ada pendaratan tiba-tiba. Astaga berada jauh dari Konoha membuat naluri Shinobi kalian memudar perlahan-lahan."
"Yah, yah, berada di mana kita?" Shikadai meregangkan tubuhnya, ia tidak ingin ada perdebatan.
"Tempat ini cukup dingin." Tsubaki mendekatkan telapak tangannya pada api berwarna putih yang tengah menyala di sekitar mereka.
"Kurasa kita sudah sampai di markas mereka, tapi kenapa aku tidak melihat Inojin?" Boruto melihat sekitar.
Boruto tidak merasakan Chakra Mitsuki, Inojin dan Sarada bahkan Chakra teman-teman di dekatnya. Tempat ini seperti memiliki batasan untuk mereka.
"Tunggu, kenapa api yang berwarna putih itu berubah pelahan-lahan menjadi hitam?" tunjuk Denki.
Mereka pun mendekat, memperhatikan seksama api putih itu yang perlahan-lahan menggelap. Seperti ada sesuatu yang salah dengan api itu. Boruto melangkah lebih dekat. Iris biru itu menangkap sosok yang membuatnya terkejut setengah mati.
"Inojin!"
Sosok yang dilihatnya terbaring tidak sadarkan diri, api putih sudah membakar setengah dari tubuhnya. Tangan dan kaki Inojin sudah terbakar, bahkan terdapat percikan api pada bajunya.
"Inojin? Yang benar saja Boruto?" Iwabe berdiri di samping Boruto, ia juga tidak kalah terkejutnya dengan Boruto.
"Sial!"
"Inojin, benarkah itu Inojin?! Bagaimana bisa?!" Tsubaki panik.
