Zero Nine

3.4K 188 16
                                    


H A P P Y    R E A D I N G!

.
Typo tandai!

.
.


Pertanyaan yang di lontarkan sang adik tidak di jawab oleh kakak tertua nya seolah bungkam atau karena memang tak peduli.

Sifat mereka berdua keras layaknya sebuah batu yang ditempa dengan palu baja nihilnya tidak hancur malahan mereka bertambah kuat, ya cocok bagi kedua laki-laki itu.

Jeno mendengus sebal dia tidak pernah menang melawan kakaknya dia sendiri yang kalah telak, Haechan sebagai penonton gratis di sana mengamati tingkah mereka.

Begini kah sesama Alpha dominan jika disatukan? Haechan lelah oleh feromon mengintimidasi mereka berdua, dasar arogan tidak tau tempat haechan kembali mendumal.

"Pergilah jika tidak ada urusan denganku" Usir Mark kesal

Bisa-bisanya dia menganggu waktunya bersama Haechan, jelas sekali raut wajah Mark kurang mendukung.

"Tch, makanya aku ada urusan disini" Dia membalas dengan nada seperti kakaknya

Haechan beranjak dari duduknya, Mark yang melihat Haechan berdiri langsung menggenggam pergelangan tangannya seolah akan pergi jauh.

Raut wajahnya kembali tenang, "mau kemana?" Tanya Mark gusar.

Haechan menoleh lalu alisnya terangkat seolah bertanya, untuk apa? Mau kemana juga dia ingin ke kamar, maksudnya dia engga mau ganggu urusan pribadi mereka.

"Ke kamar, kalian lanjut aja" Genggaman Mark tidak mengendur malahan semakin erat

Alpha selalu keras kepala! Batin Haechan lelah

Mark dengan jurus andalan nya raut wajahnya seolah dikasihani.

"Lepas, adikmu ada urusan denganmu"

Namun nihil itu tidak bekerja, Haechan harus menahan sabar lebih hari ini, lalu Jeno dia seperti benda mati yang hanya menonton pasangan aneh ini.

"Hah... Jika sudah selesai berbincang datang ke kamar ku, ada sesuatu yang ingin aku katakan" Raut wajah Mark seakan berseri seperti ada bunga-bunga yang bertebaran di sekitarnya

Apa hanya perasaan Haechan saja? Sudahlah dia akhirnya pergi meninggalkan kedua Alpha arogan itu.

"Langsung ke intinya" Mark tanpa basa-basi

Oke, Jeno kalah telak lagi hari ini.

-


-



-

"Bubu menanyakan mu, dia khawatir sekarang"

"Dia terus bertanya, apakah kau baik-baik saja?, apakah kau sehat atau sedang sakit dan terus seperti itu" Jeno mengingat perkataan ibunya setiap hari, bagaikan seorang ibu yang tertinggal jauh oleh sang anak

Memang itu benar adanya karena feromon Mark membuat ibunya gemetar dan ketakutan, tapi jujur ibunya sangat ingin sekali memeluk anak tertua nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Over🔞 [MarkHyuk] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang