"kak kayaknya croptopnya kekecilan deh" ucap hara saat mereka sudah berada dijalan pulang.
"Kenapa branya ga dipake?"
"Kakak ga balik ke rumah ya? Ukuran branya kekecilan" ucap hara melihat kearah payudaranya yang hampir keluar dr croptopnya.
"Kiraiin cukup"
"Ihh, punya aku kan besar"
"Perasaan sama aja"
"Beda kak, coba ni bedakan" ucap hara membawa tangan Xavier ke payudaranya.
Xavier awalnya kaget dengan keberanian hara, namun siapa yang akan menolak?
"____iyaa beda" ucap Xavier kemdian sambil meremas pelan payudara besar milik hara. Bukannya risih, hara malah ikut meremas payudaranya dengan menekan tangan Xavier agar menambah tekanannya.
"Kenapa?"
"Aku suka tangan kakak"
"Kenapa?"
"Besar"
"Besar lagi rudal gw"
"Emang iya?"
"Ga percaya?"
Hara tak menjawabnya, ia sibuk menahan desahannya karena kini tangan Xavier semakin nakal.
"Kapan-kapan lo harus coba" ucap Xavier tersenyum. Hara hanya mengangguk nurut.
****
"Kenapa belom turun juga?" Tanya Xavier yang membuka pintu mobil karena sudah beberapa menit namun hara tak kunjung keluar dari mobil
"____" mengarahkan tangan minta digendong.
"Biasanya lo ga suka gw gendong"
"___" hara menunduk.
Tanpa aba-aba, ahirnya Xavier menggendong hara dalam pelukannya.
Selama perjalanan menuju kamar hara tak berhenti menjilat dan menghisap telinga dan leher Xavier
"Shhh"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Slrrppp"
"Cup ahhh"
Xavier hanya diam, karena ia tau hara sedang terangsang minuman dari bajingan tadi. Untung saja Xavier tau cepat waktu. Ia tahu saat menanyakan keberadaan hara mengapa tidak pulang dengannya.
Ia tahu siapa teman-teman hara, xavier juga tau latar belakang mereka semua.
Mayes, meski ia baik namun pergaulannya sangat liar, tak mendapatkan kasih sayang dan bimbingan orang tua mungkin menjadi sumbernya. Gea, mungkin sifat dewasanya dibentuk saat kedua orang tuanya meninggal dan ia terpakasa menjadi petinju di pertandingan ring ilegal untuk mendapatkan uang. Cika yang imut nan manis, siapa sangka ia adalah sugar baby pria tua kaya agar tetap bisa sekolah di kota metropolitan.
