Day 13

1.6K 6 0
                                    

Hampir semua anak motor yang mengaku bawahan Xavier seperti biasa datang ke markas.

Ada yang bermain gitar, dan bernyanyi bersama. Ada yang sibuk membenahi motor, karena Xavier menyediakan bengkel dan fasilitas kecil untuk mereka.

Juga segelintir orang yang duduk bersama untuk mengobrol ringan.

Begitu juga dengan Xavier dengan temannya Radana, Dante, Biansa, dan Jegar. yang berada di lantai atas, tempat Cafe berada. Hanya ada beberapa orang disana .

Mereka duduk di sofa merah ruby, ruangan vvip dengan kaca kedap suara di sekelilingnya.

Radana, Dante, Biansa, dan Jegar. adalah teman kecil Xavier, berbeda dengan Radana yang memang tumbuh bersama, Xavier baru bertemu dante saat di club basket di usia 10 tahun, sedangkan Biansa dan jegar baru bertemu saat mereka satu kelas di smp.

Awalnya biansa dan Jegar memusuhi Radana dan dante ketika mereka terlibat masalah. Namun mereka memutuskan berdamai ketika Xavier menyelamatkan mereka dari Bullyan kakak kelas mereka.

Tiba-tiba ketika seorang pelayan memasuki ruangan untuk memenuhi pesanan, ada seorang perempuan yang menyerobot masuk dan mendorong pelayan itu jatuh hingga botol dan gelas semuanya pecah.

"Xavier sayang!!!" Triak perempuan itu.

"Tadi siang kenapa kamu bilang ke semua orang kalo cewek pik me itu cewe kamu?" Tanya sarah duduk di samping Xavier.

"Maksud lo Hara?" Tanya radana.

"Iya!! Gadis itu, bikin gw jauh dari Xavier. Dulu semua orang selalu bilang kalo gw yang pantas jadi pacarnya. Tapi sekarang semua trending topik sekolah adalah hara!!dan hara!!!"

"Hara emang pantas" ucap dante datar

"Engga!!lo tau apa!! Cuma gw yang pantes buat jadi pacar Xavier" sentak sarah, mencoba berbalik ke arah dante dengan sempoyongan.

Sepertinya dia mabuk.

"Emang lo pinter?wakil olimpiade? Wakil debat baru-baru ini?" Tanya jegar mulai emosi. Karena memang selain sama-sama cantik namun hara dan sarah adalah dua sosok yang berbeda.

Sarah memang terkenal dengan kecantikannya selama 2 tahun berturut-turut, ia juga kapten cheers berbakat, selain itu ia juga siswa teladan karena menjadi osis, hanya saja sifat pikme bukanlah tipe Xavier sejak dulu.

Sedangkan hara adalah tipe yang sangat diinginkan Xavier. Ia dingin, namun juga penurut. Ia manis dan smart. Xavier tak terlalu memikirkan bentuk tubuh namun jika orang itu adalah hara maka ia tak menolak. Lagi pula ia bisa saja merubah bentuk tubuh biasa hara sampai menjadi semenonjol dan sebesar ini.

"Je" pringat Radana.

"Hahhaa, gw emang ga genius bocah cupu itu, tapi jangan lupa gw juga pernah harumin nama sekolah"

"Xav, gw akan lakuin apapun. Masukin gw, asal lo jadi milik gw"

Namun belum sempat ia duduk dipangkuan, tangannya dicekal seseorang.

"Baru aja aku tinggal sebentar, udah tergoda sama cewek lain ya?" Tanya gadis lain yang sudah duduk duluan dipangkuan Xavier.

"No baby, only u" ucap Xavier melumat mesra gadis dipangkuannya.

Sarah terpaku sesat.

"Salah apa gw sama lo ra?kenapa lo rebut Xavier dari gw?"

"Gw rebut Xavier?" Tanya hara sambil memainkan bibir Xavier dengan jari lentiknya.

"Dia yang dateng ke gw " ucap hara menatap sensual pemuda di hadapannya.

"Dasar jal*ang gatau diri!!" Ucap sarah yang sedikit berlari ingin menjambak rambut hara namun

"Berani lo sentuh hara, gw jamin lo gaakan pernah balik lg kerumah lo".

"Shhhh, kakhh__" desah hara sengaja memanasi sarah.

Akhirnya sarah pergi sambil menangis.

"Jegar ikutin dia, jangan sampai dia bundir abis ini" ucap Xavier.

Kemudian membawa hara ke dalam bilik pribadinya.

"Kak aku keterlaluan ya?" Ucap hara agak menyesal atas kejadian tadi.

"Kalo ga digituin, dia gaakan sadar" ucap Xavier mulai membaringkan hara ke ranjang dan menciumi seluruh tubuhnya.

Dibalik kain slik yang tipis, Xavier membuka kaitan bra hara. Mulai menggila seperti serigala yang lapar.

(Part, seks time dihilangkan)

Xavier Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang