✨0.19✨

41 5 14
                                    

Part sebelumnya ~

"Eum,, bang?" Panggil Syaina sambil menatap Chenle serius.

"Hm? Kenapa?" Jawab Chenle yang masih fokus menyetir mobil.

"Kalo disuruh milih, kakak bakal pilih cewek yang punya penyakit bawaan tapi setia, atau cewek yang ga penyakitan tapi ga setia?" Tanya Syaina sambil menatap Chenle lebih serius.

"Euumhh...."











































"Eumh,, klo disuruh milih gitu, ya Abang milih buat yang maap ya, penyakitan tapi setia, buat apa ga penyakitan tapi ga setia? Sama aja dia kaya Meres Abang, mau duitnya doang." Ucap Chenle dan Syaina menatap Abang nya tidak percaya.

Kenapa demikian? Karena, setau Syaina, Abang nya ini tuh ga suka kalo untuk di suruh jagain yang memiliki penyakit bawaan, dan apalagi kalo misalkan itu adalah kekasihnya sendiri. Chenle itu, anak yang tidak mau di repotkan, tapi dia yang merepotkan orang 😭.

"Lah? Bukan nya Abang tuh ga suka yang di repotin?" Tanya Syaina
Penasaran dengan jawaban Chenle selanjutnya.

Sebenarnya di dalam lubuk hati Chenle, dia bingung mau berkata apa, karena apa yang di bilang adik nya itu benar, kenapa tiba tiba dia jadi agak sedikit berubah?
Saat ingin menjawab, tiba tiba saja ponsel nya Syaina bunyi, dan Syaina pun beralih untuk mengambil ponsel nya dan mengangkat telpon itu.

Chenle bernapas lega, siapa punitu, terima kasih telah menyelamatkan dirinya dari pertanyaan yang membuat dia sulit menjawabnya.

***

"Gimana keadaan nya Ros?" Tanya Lissa.

"Dia cuma pusing biasa, tapi anehnya, pusing nya itu tuh ga tau asal nya dari mana." Jelas Rosse

"Sebenarnya y/n itu punya penyakit bawaan yang tidak kita semua ketahui, bisa jadi berbeda beda, jadi kita bingung harus apa, Untung ada Lo." Ucap Lissa sambil tersenyum tanda terimakasih nya atas segala apa yang di lakukan Rosse untuk menangani semua gejala yang di alami y/n.

"Santai aja kali, kaya sama siapa aja." Sahut Rosse sambil terkekeh.

"Tapi, kalo yang gw tau, yang kaya gitu tuh efek efek yang mengartikan penyakit nya tuh mulai membaik." Sambungnya lagi.

Mendengar itu, Lissa membulatkan matanya tidak percaya.

"Serius?" Tanya Lissa yang masih kaget dengan penjelasan Rosse.

"Itu info yang gw dapet aja ya, takdir tuh ga ada yang tau." Ujar Rosse.

"Hmm, iya Lo bener. Tapi gw yakin, y/n pasti sedang berperang dengan penyakit nya itu dan sedang berusaha untuk bangkit."

"Gw tau y/n itu kuat, dan ga segampang itu y/n bakal nyerah."

"Lo bener Lis, dari dulu gw rawat y/n ga pernah gw liat dia tuh nyerah gitu aja pas penyakit nya tuh kambuh." Sahut Rosse bangga dengan anak sahabat nya itu.

.
.
.
.

"Hoamm~ jam berapa ini?" Ucap y/n sambil melihat jam dinding di kamarnya.

"Tumben kali aku bangun pagi, yaudah gapapa, kebetulan juga aku piket hari ini, jadi harus Dateng pagi." Setelah mengatakan itu y/n pun pergi ke kamar mandi untuk bersiap siap untuk sekolah.

My Crush? || Chenle x you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang