03. Awalan

46 7 0
                                    

San berlari ke arah Yeosang, membuka ikatan pria itu dengan tergesa di tengah pertarungan mereka melawan penduduk lokal.

"Jika kau mau hidup lebih lama bantulah kami," kata San.

Yeosang menyeringai, tanpa San berkata demikian pun dengan senang hati ia akan bergerak melawan para penduduk yang telah menghancurkan rencananya. Ia bersiul dan mengeluarkan kekuatan. Dalam sekejap sekawanan burung berkepala tengkorak terbang ke arah mereka.

Mingi berayun di antara tirai kapal, memukul mundur lawan yang melemparkan tombak padanya. Soonyoung yang berada di bawahnya melemparkan kawat logam yang nyaris mengenai Mingi.

Mingyu menghalau serangan dari burung untuk melindungi Jongho yang meringkuk di bawahnya. Pria itu lalu menyambut tombak, bersiap untuk bertempur.

Hongjoong terdorong mundur, diregangkannya otot leher begitu adrenalin dalam diri mulai terpacu. Kali ini lawannya sepadan, ia semangat.

Seungcheol tidak berkelahi dengan menggunakan kekuatan sihir karena tahu lawannya tidak memiliki kekuatan sihir sepertinya, ia hanya mengandalkan ketangkasan dan kebugaran diri. Hongjoong menyeringai, ia berlari ke arah Seungcheol dan melayangkan beberapa pukulan. Seungcheol bertahan, menarik tangan Hongjoong dan memangkah kakinya.

Namun Hongjoong membalik keadaan dengan menarik bahu Seungcheol, membuat pria itu jatuh lebih dahulu. Segera Seungcheol berguling saat pukulan Hongjoong nyaris mengenai dirinya.

Kepakan sayap berat terdengar, Hansol datang dengan membawa busur. Mulai membidik target. Seseorang yang berada di pucuk kapal menjadi sasaran, namun saat melihat wajah orang itu ia terkejut. Seekor burung menyambar ke arahnya, ia terbang tak terkendali dan jatuh ke dalam kapal.

Hongjoong berhasil membekuk Seungcheol, ia tersenyum puas. Seungcheol mencengkram lengan Hongjoong, menendang asal sampai pria itu mengerang sakit. Topeng Seungcheol jatuh, ia mencoba berdiri.

Susah payah Hongjoong juga berdiri, begitu melihat wajah Seungcheol dia terdiam. Begitu juga dengan Yunho yang terkejut dengan Hansol yang baru saja jatuh ke dalam kapal.

"Coups hyung!" Seru Hongjoong.

"Vernon!" Yunho juga berseru, ia menarik tuas sehingga posisinya turun.

Perseteruan di antara mereka terhenti. San yang dibelenggu oleh kekuatan tanah Gyuri melongo. Semuanya tengah mencoba mencerna apa yang terjadi sekarang.

"Coups hyung?" tanya Soonyoung bingung.

Seonghwa bergerak cepat ke arah Hongjoong, memastikan apa yang baru saja kapten sebut. Dan benar saja ucapannya. Begitu pun dengan Yunho yang langsung tersenyum saat bertemu dengan Hansol, ia mengulurkan tangan.

"Vernon! Kau selamat!" seru Yunho senang.

Hansol meraih tangan Yunho, perlahan bangkit dan menatap balik pada Yunho. Ia tak bermimpi.

Seonghwa dan Hongjoong juga tersenyum.

"Coups hyung," kata Seonghwa, "ini kami. Seonghwa dan Hongjoong."

"Kau tidak ingat?" imbuh Hongjoong.

Seketika sekelebat ingatan muncul di benak Seungcheol. Tentang dua anak yang terluka, perkelahian dirinya dengan beberapa orang lalu sebuah tsunami besar. Mengingat itu membuat kepala Seungcheol sakit, ia bersimpuh di lantai kapal.

Hansol dan Yunho langsung saling merangkul, mensyukuri bertemu satu sama lain.

Sementara itu begitu sadar jika mereka berada di pihak yang berbeda, Yeosang mencoba kabur. Namun langkahnya ditahan oleh Soonyoung yang langsung mencengkram tangannya di belakang tubuh, Mingyu mengalungkan tali berliontin krital syra untuk membelenggu kekuatan Yeosang.

End of The World [ATEEZ × SEVENTEEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang