"Pangeran!" Yang dipanggil menoleh, menatap bingung pada orang dewasa di belakangnya.
Orang dewasa berambut merah, Felix, mendekat lalu berlutut di hadapan sang bintang kekaisaran.
Mengambil lengan anak berusia 13 tahun di depannya, lalu menciumnya lembut. "Selamat ulang tahun pangeran" kata si pengawal dengan wajah Semerah rambutnya.
Yang diberi ucapan tersenyum manis lalu mengangguk seakan mengucapkan, terimakasih.
Delapan tahun telah berlalu sejak pesta ulang kaisar, sang pangeran telah tumbuh, walau masih pendek, dan mulai sibuk untuk belajar.
Sang papa, kaisar Claude sebenarnya tidak setuju jika anak manisnya harus memulai pembelajaran sedini ini(?), namun anaknya itu terus membujuk dengan wajah imutnya, yang menjadi kelemahan terbesar kaisar..
Jadilah seperti sekarang, malaikat kecilnya lebih sibuk dari pada kaisar itu sendiri.
"Pangeran, apa anda dan yang mulia belum berbaikan?" Pangeran kecil hanya diam.
Mungkin ini salahnya.
Papanya ingin mengadakan pesta super meriah untuknya hari ini, ide yang mengejutkan, tapi karena kesibukan dan sifat pemalu pangeran kecil, akhirnya pesta dibatalkan. Dan entah kenapa kaisar jadi merajuk padanya...
"Aku...akan menemui papa" suara lembut sang pangeran manis terdengar, pengawal di sampingnya semakin memerah.
Ia berjalan beriringan dengan pangeran yang masih sepertinya, "i-itu ide bagus. Yang mulia bahkan menakuti raja Luis hari ini.." membuat sang pangeran tertawa kecil.
Dan begitulah alasannya datang ke ruang kerja sang kaisar. Tanpa mengetuk pintu, pintu sudah terbuka sendiri, menampilkan kaisar yang berusaha menatap anaknya dingin.
"..."
"..."
Mata permata itu menatap ke arah malaikat kecil di depannya.
"..Kenapa?" Suara yang berusaha dibuat dingin oleh sang kaisar, membuat Felicis sedikit terhibur.
Ia melangkah, lalu memeluk kaisar secara tiba-tiba.
"Maaf..pa" Selamatkan jantung Claude!
Kaisar berdehem dengan tangan menutupi senyum gemasnya. Pangeran kecil ini! Tunggu saja jika kau sudah legal nanti.
Si kuning melepaskan pelukan malaikat manisnya, lalu berjalan masuk dan duduk disalah satu sofa, dan tentunya diikuti sang pangeran kecil.
Seperti biasa, pangeran duduk di pangkuan papanya, yang pasti setuju, lalu menoleh ke atas, menatap wajah tampan kaisar tirani.
Sang papa memeluk pinggang kecil putranya erat, lalu mencium pipinya yang lembut. "Kenapa kamu menolak rencana ku?" Tanyanya masih kecewa.
Bukannya ia suka dengan pesta, tapi ini adalah hari special untuk putra tercintanya. Felicis selalu terlihat bahagia saat di pesta. Oleh karena itu, Claude ingin membuat pesta yang akan diingat seumur hidup oleh orang paling dicintainya ini.
Tapi pangeran ini malah menolaknya, lalu pergi tanpa berkata apa-apa, membuat Claude sedikit sedih...
Felicis yang melihat wajah sang papa langsung menjawab "Aku..ingin menghabiskan waktu dengan papa" Selamatkan Claude sekali lagi!
Cup!
Dengan berani, Claude mencium sudut bibir pangeran. Yang hanya dibalas tatapan bingung dan polos si manis.
"Felicis" mata permata itu menatap langsung ke mata berwarna abu-abu yang jernih.
"..ya?"
Cup
Dia milikku
"Kamu hanya boleh menikah denganku"
______________________________________________
"Nona Diana, apa anda ingin mengunjungi kaisar lagi?" Si cantik mengangguk. Para penjaga saling menatap.
Salah satu dari mereka maju "Maaf nona, tapi yang mulia kaisar sedang bersama pangeran saat ini" Lagi?
Diana mengangguk lemah, mengucapkan terima kasih lalu kembali ke istana Ruby. Istana para selir.
Ketika tiba, ia disambut berbagai pertanyaan dari para selir disana.
"Apa yang mulia bersama pangeran lagi?" Tanyah salah satu selir, Marta. Diana membalasnya dengan anggukan, membuat semua selir di sana menghela nafas kecewa.
"Dia tidak pernah mengunjungi kita hampir sepuluh tahun! Ini semua karena pangeran!" Rengek selir pang muda, Jenny.
Selir disebelahnya memukul lengan Jenny pelan "Jangan tidak sopan, kau ingin di hukum?" Mira, selir paling pintar.
Diana yang menyimak mereka mengangguk setuju. "Kita harus menghormati pangeran, jangan berkata buruk tentangnya" bela wanita itu sebelum pergi dari perkumpulan para selir.
Di taman istana Ruby, Wanita cantik itu duduk sendirian di depan air mancur yang memiliki patung vulgar. Memikirkan tentang statusnya sebagai selir kaisar, yang belum pernah disentuh sekalipun...
Wanita bersurai pirang itu tau jika kaisar memiliki puluhan selir, selir baru datang setiap tahunnya. Tapi tidak ada yang menarik minat kaisar...
Padahal sembilan tahun yang lalu, kaisar rajin sekali memanggil selir-selirnya ke istana, tapi setelah menemukan pangeran...kaisar tak pernah lagi memiliki minat pada selirnya, membuat Diana sedikit curiga dengan hubungan keduanya...
Tapi...tidak mungkin kan?
"Apa yang kau pikirkan?" Diana tersentak, lantas mengangkat wajahnya untuk melihat kesumber suara.
Disana berdiri pria dengan rambut pirang dan mata permata, bukankah....
"Yang mulia kaisar...!" Seru wanita itu terkejut sebelum menutup mulutnya dan menatap malu kaisar.
Kaisar hanya tersenyum diam..
______________________________________________
Wush
Pangeran mengeratkan syalnya, angin malam di balkon selalu terasa sejuk ditubuh lemahnya. Tapi tak apa, ia suka menatap ribuan bintang di langit kekaisaran mereka.
Semuanya cantik..
Tap
Pelukan tiba-tiba diberikan oleh orang asing yang baru datang itu. Pangeran tidak melawan, malah membalasnya dengan pelukan sama hangatnya.
"Selamat datang....Lucas.."
TBC
Votmen nya dong sayang😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Smile (Wmmap x M!oc)
FanfictionFelicis de alger obelia, ah, mungkin felicis saja. Anak dari sang kaisar Claude de alger obelia dan seorang pelacur yang dibayar untuk menjatuhkan nama sang kaisar. Sayangnya, Felicis tidak memiliki mata permata yang indah, khas keturunan raja, ia p...